1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dewan Militer Jadi Sasaran Kritik

2 Februari 2012

Perdana Menteri Mesir Kamal Al-Gansuri ambil alih tanggung jawab politik atas tragedi kerusuhan sepak bola, yang tewaskan lebih 70 orang.

https://p.dw.com/p/13w5l
Foto: Reuters

Bagi para demonstran yang memenuhi jalanan Kairo, satu hal jelas. Kerusuhan yang terjadi usai pertandingan sepakbola itu bukan kekerasan biasa. Mereka menuntut agar peristiwa itu diselidiki. Terutama, mengapa pasukan keamanan yang berada di stadion Port Said justru menahan diri saat kekerasan mulai berkobar?

Para demonstran tak percaya pada versi alasan Dewan Militer, yang menuding pihak asing sebagai penyulut rangkaian aksi kekerasan beberapa bulan terakhir.

Ägypten Protest Kairo Demonstration Tahrir Platz 2.2.2012
Foto: AP

"Bukan orang asing yang membunuhi warga Mesir. Kita ini saling membunuh. Tuhan lindungilah kami dan para korban. Insya Allah, Mesir akan menjadi lebih kuat, setelah mematahkan lingkaran krisis ini. Bila ini berlangsung terus, hanya Yang di Atas bisa membantu", begitu tukas seorang demonstran.

Dewan Militer Menjadi Sasaran Kritik

Kritik tak hanya diarahkan ke pasukan keamanan. Dewan Militer, yang de facto memerintah Mesir sejak digulingkannya Hosni Mubarak, juga dikecam keras.

Mana mungkin, polisi dan militer yang bisa mengamankan pemilihan parlemen, tak mampu menjaga keamanan pada pertandingan sepakbola? Hanya segelintir warga Mesir yang bersedia percaya itu .

Kamis (02/02), parlemen Mesir yang baru terpilih menggelar pertemuan darurat. Tanpa diduga sebelumnya, Perdana Menteri Kamal al-Gansuri mengambil alih tanggung jawab politik atas peristiwa tragis tersebut. Dia umumkan, jajaran petinggi Asosiasi Sepakbola Mesir dan gubernur Port Said dibebas tugaskan.

Kamal al-Gansuri Ministerpräsident Übergangsregierung Ägypten
Perdana Menteri Kamal al-GansuriFoto: AP

Tegas Gansuri, "Saya katakan kepada Anda semua, bahwa saya bertanggungjawab, ya dan saya bersedia untuk diperiksa, meskipun nantinya bisa dihukum. Sejak kemarin saya tidak berganti pakaian, karena saya menyandang tanggung jawab atas rakyat saya".

Kata-kata indah. Namun tak bisa menenangkan keresahan dalam parlemen.

Dugaan Persekongkolan Politik

Para anggota parlemen sebaliknya menuntut tanggung jawab Dewan Militer. Anggota parlemen Mohammed Abu Hamed mengatakan, "Bagi kami peristiwa itu bukan kecelakaan, dibaliknya ada persekongkolan politik. Dewan militer perlu diperiksa. Kami menuntut agar penguasa militer digulingkan dan kekuasaan segera diserahkan kepada seorang presiden sipil. Kami juga menuntut agar Dewan Militer tidak diberi imunitas. Hukuman harus dijatuhkan pada setiap orang yang membunuh warga Mesir. "

Dewan Militer mengumumkan tiga hari masa berkabung nasional. Sementara, semakin banyak informasi tersingkap seputar meledaknya kekerasan.

Ägypten Fußball Gewalt
Tim Al-Ahly Cari Tempat AmanFoto: dapd

Disebutkan, pasukan yang berjaga di stadion Port Said membuka lebar gerbang dan membiarkan pengunjung masuk, tanpa terlebih dulu diperiksa.

Di blok pendukung tim tamu, sekelompok lelaki mengibarkan umbul-umbul yang menghina tim tuan rumah. Usai kerusuhan, kelompok fans tim tamu menyatakan, tidak mengenali gerombolan lelaki itu. Selain itu, baik walikota dan gubernur tidak menghadiri pertandingan. Hal yang di Mesir adalah bagian dari tradisi pertandingan sepakbola.

Hans Michael Ehl / Edith Koesoemawiria
Editor: Christa Saloh