1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Demo anti Nuklir Terbesar di Jepang

16 Juli 2012

Puluhan ribu orang turun ke jalan di Tokyo hari Senin (16/07) menuntut pemerintah Jepang mengakhiri penggunaan energi nuklir. Aksi ini digelar satu pekan setelah pemerintah mengaktifkan kembali salah satu reaktor.

https://p.dw.com/p/15YFJ
Rakyat Jepang menolak penggunaan nuklirFoto: Reuters

Para demonstran berbaris melalui jalan-jalan di dekat taman Yoyogi di bawah terik sinar matahari. Mereka berteriak “Jangan lanjutkan operasi pembangkit nuklir. Perdana Menteri (Yoshihiko) Noda harus turun.“

Para penyelenggara menyebut jumlah peserta aksi mencapai 170 ribu, dan merupakan salah satu aksi anti nuklir terbesar sejak gempa dan tsunami tahun lalu, memicu bencana nuklir Fukushima yang tercatat sebagai yang paling buruk selama satu generasi terakhir.

Diantara peserta unjuk rasa adalah pengarang pemenang Nobel Kenzaburo Oe dan musisi sekaligus komposer terkenal Ryuichi Sakamoto.

“Kami sangat marah karena tak ada kemajuan yang dibuat dalam soal kompensasi dan dekontaminasi” kata Noboru Shikatani, demonstran berusia 71 tahun yang terpaksa dievakuasi dari Fukushima ke Tokyo setelah terjadinya bencana nuklir.

“Kita tidak bisa menerima dimulainya kembali pengoperasian pembangkit listrik tenaga nuklir sementara kasus Fukushima belum diselesaikan tuntas” kata Shikatani.

Demonstrasi ini digelar, setelah sebuah reaktor nuklir di bagian barat Jepang kembali dioperasikan secara penuh pekan lalu. Pengoperasian kembali ini adalah yang pertama dilakukan, sejak Jepang mematikan seluruh pembangkit nuklirnya pasca bencana Fukushima tahun lalu.


ab/ afp