1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Wapres Amerika Rayu NATO dan UE

20 Februari 2017

Wakil Presiden AS Mike Pence berupaya meredakan ketegangan dengan Eropa menyusul komentar nyinyir Presiden Donald Trump ihwal NATO dan UE. Namun kehadiran Pence di Brussels gagal mengusir kecurigaan terhadap Washington.

https://p.dw.com/p/2XtAE
Deutschland Münchner Sicherheitskonferenz 2017 Pence und Merkel
Wakil Presiden AS Mike Pence (ki.) dan Kanselir Jerman Angela Merkel (ka.)Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Schrader

Wakil Presiden AS, Mike Pence, menemui pemimpin NATO dan Uni Eropa pada Senin (20/2), buat memastikan dukungan Presiden Donald Trump. Selain Komisaris Luar Negeri UE, Federica Mogherini, Pence juga akan bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dan Sekretaris Jendral NATO Jens Stoltenberg.

Kunjungannya ke Brussels, Belgia, dilakukan seusai menghadiri Konferensi Keamanan München. Di sana Pence menegaskan "Amerika Serikat akan tetap menjadi sekutu terbesar Anda."

"Presiden Trump dan bangsa Amerika Serikat tetap setia pada ikatan transatlantik."

Sebelumnya sikap kritis Trump terhadap NATO dan dukungannya pada hasil referendum Inggris untuk keluar dari Uni Eropa sempat memicu kekhawatiran di Brussels. Kini Pence bertugas meredakan ketegangan hubungan antara AS dan sekutunya di Eropa.

Pence misalnya menegaskan pihaknya akan terus menekan Rusia untuk menghormati perjanjian gencatan senjata di Ukraina. Sebelumnya Menteri Luar Negeri Rex Tillerson juga mengatakan Washington hanya akan bekerjasama dengan Moskow jika menguntungkan untuk rakyat AS.

Namun Menlu Perancis Jean-Marc Ayrault mengaku merasa "terpukul" ketika Pence menghindar membahas Uni Eropa. Perancis sebelumnya mengecam Washington setelah Trump menyatakan dukungan bagi Brexit dan berharap negara Uni Eropa lain mengikuti langkah London.

Komisaris Luar Negeri Mogherini sempat mewanti-wanti Trump untuk tidak "mencampuri" urusan Eropa ketika berkunjung ke Washington dua pekan silam. Kunjungan Pence sendiri dinilainya sebagai "isyarat politik yang sangat penting."

rzn/yf (afp,dpa)