1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Danke, Jupp!

Calle Kops / Sarah Wiertz4 Juni 2013

Jupp Heynckes menunda pengambilan keputusan masa depan karirnya. Dalam konferensi pers perpisahannya di München, ia mengatakan akan berlibur terlebih dahulu.

https://p.dw.com/p/18jSg
Foto: Reuters

Selasa (04/06/13), konferensi pers Jupp Henyckes di München menjadi berita utama di media olahraga internasional. Kontrak dua tahun Henyckes bersama Bayern München berakhir 30 Juni mendatang dan ia dikabarkan akan beranjak ke Real Madrid atau berhenti sama sekali.

Namun, tidak ada kejelasan tentang kedua masalah tersebut dari Heynckes. Ia mengaku mendapat tawaran dari berbagai klub-klub besar di luar Jerman, termasuk "klub kaya dengan cuaca indah dan uang tidak memainkan peranan." Tapi, selanjutnya ia hanya mengatakan, "Saya akan berlibur terlebih dahulu. Untuk sementara ini saya tidak akan bekerja di Jerman atau luar negeri. Saya ingin beristirahat selama beberapa minggu ke depan."

Rencana Pensiun Tertunda

Sebenarnya Jupp Henyckes sudah lama mau pensiun. Ia sempat mengatakan, "Di usia 60 tidak mau lagi bekerja sebagai pelatih klub sepak bola." Tapi kini di usia 68 tahun, Heynckes merayakan keberhasilan terbesar bersama Bayern München.

Ia juga satu dari hanya empat pemain yang memenangkan Liga Champions dengan dua klub yang berbeda. 15 tahun yang lalu ia meraih gelar tersebut bersama Real Madrid.

FC Bayern München feiert Triple
Heynckes raih treble bersama FC Bayern MünchenFoto: Reuters

Sepanjang karirnya, Heynckes sudah memenangkan tujuh gelar Bundesliga, empat sebagai pemain dan tiga sebagai pelatih. Berkat kemenangan di final Piala Jerman, ia juga memastikan treble bagi Bayern München.

Terlahir Sebagai Pelatih

Heynckes mengakhiri karirnya sebagai pemain di tahun 1978 setelah 369 partai Bundesliga dan mulai menjadi pelatih di Mönchengladbach. Di usia 34 tahun, ia saat itu menjadi pelatih termuda di Bundesliga. 1987 ia bergabung dengan Bayern München.

Namun dalam empat tahun membesut Bayern, ia hanya menang satu kali gelar Bundesliga. Uli Hoeneß yang dulu masih menjadi manajer Bayern, menyebutnya sebagai "kesalahan terbesar" sepanjang karirnya. Sejak itu kedua pria ini menjalin hubungan persahabatan erat, yang membawa Heynckes bersedia kembali ke München.

Sukses di Spanyol dan Jerman

Selepas dari Bayern München di tahun 1991, Henyckes berpetualang di luar negeri. Keberuntungan ia temukan di Spanyol: di Athletic Bilbao, CD Teneriffa, Real Madrid dan Benfica Lissabon.

Kembali di Bundesliga, Heynckes bekerja untuk Schalke 04, Borussia Mönchengladbach dan 2009 menjadi pelatih sementara di Bayern. Padahal sebelumnya Heynckes sudah menyatakan akan pensiun.

Trainer Jupp Heynckes 1989
Jupp Heynckes bawa FC Bayern jadi juara Bundesliga tahun 1989Foto: picture-alliance/dpa

Setelah sempat kembali berkarir di Bayer Leverkusen, Henyckes menandatangani kontrak dua tahun bersama Bayern München di tahun 2011. Di masa ini lah ia berhasil membentuk skuad Bayern paling sukses sepanjang sejarah klub tersebut.