1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina Datang, Suriah Tetap Rusuh

19 Februari 2012

Aktivis Suriah menyerukan aksi unjuk rasa di Damaskus, Minggu (19/02), sebagai hari tantangan. Sabtu (18/02), aparat menembak pelayat di pemakaman korban bentrokan.

https://p.dw.com/p/145ck
Foto: Reuters

"Kami mengharapkan demonstrasi raksasa," kata Deeb al Dimashqi, anggota Dewan Revolusi Suriah, berhaluan oposisi, yang berpusat di Damaskus. Kepada kantor berita AFP Dimashqi mengatakan bahwa tentara pemerintah meningkatkan pengamanan di seluruh penjuru kota. Ia menambahkan para demonstran akan menantang larangan keluar dari rezim dan menggelar aksi unjuk rasa di beberapa wilayah Damaskus, termasuk Mazzeh.

Pelayat Ditembaki di Mazzeh

Hari Sabtu (18/02) di Mazzeh, tentara Suriah menembaki para demonstran yang sedang mengantarkan tiga jenazah remaja korban tewas bentrokan sehari sebelumnya. Upacara pemakaman di Mazzeh berubah menjadi demonstrasi terbesar di Damaskus sejak gelombang protes di Suriah.

"Mereka mulai menembaki keramaian setelah upacara pemakaman," ujar seorang saksi kepada kantor berita Reuters. Dilaporkan, orang-orang berlarian mencari perlindungan. Seorang pelayat tewas dan seorang perempuan tertembak di kepala dalam insiden hari Sabtu.

Saksi mata melaporkan, hingga puluhan ribu demonstran yang berkumpul di upacara pemakaman di Mazzeh, dekat markas dinas rahasia angkatan udara dan kantor pusat Partai Baath yang memerintah.

"Demonstrasi di Mazzeh menjadi kedua terbesar setelah aksi massa di Lapangan Omayyad," kata ketua Lembaga Pengawasan HAM Suriah Rami Abdul Rahman kepada kantor berita AFP. Sementara itu Mohammed Shami, jurubicara organisasi aktivis itu di Damaskus mengatakan bahwa tidak ada jurnalis dari televisi pemeriintah yang meliput, meski aksi unjuk rasa itu diikuti puluhan ribu orang. "Acaranya pun berlangsung sangat dekat dari kantor Organisasi Radio dan Televisi," katanya. Organisasi itu merupakan lembaga pemerintah.

Rekaman video demonstrasi yang beredar di portal Youtube menunjukkan jalanan dipenuhi orang.

Di portal video internet Youtube juga beredar rekaman upacara pemakaman di kawasan Douma, Damaskus, yang juga berubah menjadi aksi unjuk rasa. Jenazah yang dimakamkan adalah dua korban penembakan yang dilakukan aparat keamanan.

Cina Menyerukan Suriah Hentikan Kekerasan

Ketika menerima kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Cina Zhai Jun, Presiden Suriah Bashar al Assad mengklaim bahwa kerusuhan yang melanda Suriah merupakan skenario memecah belah negara.

Menteri Luar Negeri Cina Zhai Jun ketika berada di Damaskus, Jumat (17/02).
Menteri Luar Negeri Cina Zhai Jun ketika berada di Damaskus, Jumat (17/02).Foto: dapd

Sementara itu Wakil Menteri Luar Negeri Cina Zhai Jun meminta agar semua pihak yang bertikai di Suriah untuk menghentikan kekerasan. Pernyataannya itu dikaitkan dengan sikap Cina yang mendukung Suriah di tengah kritik tajam internasional.

Utusan pemerintah di Beijing itu mengatakan bahwa Cina mendukung rencana Assad menggelar referendum tanggal 26 Februari mendatang. Setelahnya direncanakan akan digelar pemilihan umum multi partai yang diharapkan bisa menyelesaikan krisis. Oposisi dan negara barat menyebut rencana itu sebagai tipuan.

Kedutaan Cina di Suriah menyebutkan bahwa Zhai mengadakan pertemuan terpisah dengan tokoh oposisi moderat seperti Qadri Jamil, Louay Hussein, dan Hassan Abdulazim. Tapi tidak ada keterangan lebih lanjut mengenainya. Kepada kantor berita Reuters Louay Hussein mengatakan bahwa oposisi menerima dialog, jika dialog itu serius dan bertanggung jawab. Artinya, pemerintah Suriah melaksanakan apa yang disepakati. "Tapi masalahnya, pihak berwenang telah kehilangan kredibilitasnya," demikian ditegaskan Hussein.

Luky Setyarini/dpa/rtr/afp/ap

Editor: Renata Permadi