1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Budi Waseso Berkata dan Buaya pun Tertawa

11 November 2015

Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso kembali melontarkan ocehan miring, mengusulkan pembuatan pulau penjara yang dijaga buaya buat terpidana mati narkoba. Celotehannya itu sontak mengundang tawa dan sindiran.

https://p.dw.com/p/1H3ne
Insekten laben sich an Krokodilstränen
Foto: Carlos de la Rosa/dpa

"Anda tidak bisa menyuap buaya. Anda tidak bisa menyakinkan mereka untuk membiarkan tahanan kabur." - Budi Waseso, Kepala Badan Narkotika Nasional

Cuma ada segelintir cara buat menanggapi ucapan Budi Waseso ihwal penjara buat terpidana mati kasus narkoba itu. Salah satunya adalah dengan tertawa, atau berkomentar nyinyir. "Kepala BNN saja telah mengakui secara tidak langsung bahwa dirinya bukan seperti buaya yang tidak bisa disogok," ujar salah seorang pengguna media sosial di Facebook seperti dilansir BBC.

Padahal Buwas terkesan serius dengan usulannya itu: sebuah pulau penjara dengan penjagaan ketat oleh reptil ganas yang gemar menyantap daging segar. "Kami akan menempatkan sebanyak-banyaknya buaya di sana," ujarnya kepada Tempo.

Keseriusan Budi Waseso terlihat dari kunjungannya ke pusat penangkaran buaya Asam Kumbang di Medan, Sumatera Utara. Ia mengklaim usulannya itu sedang dipertimbangkan oleh Kementrian Hukum dan HAM. Prosesnya bahkan sudah berkembang hingga survey lokasi. "Nanti akan kita sampaikan kalau sudah pasti lokasinya," tuturnya.


"Mungkin pejabat BNN sedang mabuk narkoba," kata salah seorang pengguna asing di Twitter. Ide Buwas itu bahkan mengundang komentar user di Jerman. "Budi Waseso mengerti betul. Bandar narkoba membenci trik itu. Potensinya tak berbatas," ujar user Rudi.

Celoteh miring dari komisaris jendral kepolisian itu bukan kali pertama terucap. Sebelumnya ia pernah mengusulkan agar bandar narkoba, selain dihukum mati, juga dipaksa mengkonsumsi sendiri produk dagangannya itu.

"Jadi jika dia ditangkap dengan sepuluh kilogram (narkoba), paksa dia makan semuanya. Tidak perlu ada hukuman mati karena dia pasti akan mati karena mengkonsumsi semua obat-obatan yang dia jual," katanya kepada Warta Kota beberapa waktu lalu.

Ia juga sempat mengklaim program rehabilitasi narkoba "malah menambah" jumlah pengguna di kalangan remaja.



rzn/yf (dari berbagai sumber)