1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

070610 Ölpest Golfküste

7 Juni 2010

Upaya selama 47 hari hanya menghasilkan harapan tipis. Burung-burung berlumur minyak, penyu dan lumba-lumba sekarat, sementara ribuan relawan hilang akal melawan pencemaran minyak di pesisir Teluk Meksiko, AS.

https://p.dw.com/p/NjwH
Seekor ikan yang mati akibat cemaran minyak mengapung di atas hamparan minyak yang menyeliputi kawasan Teluk MeksikoFoto: AP

Cemaran minyak sudah memasuki sejumlah pantai di Florida. Meski begitu, perusahaan minyak BP menyatakan cukup puas terhadap hasil yang dicapai akhir pekan. Bob Fryer, Wakil Direktur BP mengatakan, "Metode kami gunakan sekarang, yaitu memasang tudung baja di atas lubang bor adalah cara terbaik agar dapat menghisap minyak sebanyak mungkin. Kami berharap akan lebih berhasil sejalan dengan diteruskannya operasi ini."

Keberhasilan kecil pertama di sumur bor yang menganga adalah sebuah harapan tipis. Karena menurut perhitungan BP, sistem pentil yang digunakan saat ini memang berhasil mengalihkan separuh dari semburan minyak ke kapal tangki. Tapi itu juga berarti, separuh sisanya, ratusan ribu liter minyak, tetap mengalir deras ke laut.

Di balik itu juga terdapat bahaya besar. Jika volume minyak yang akan dihisap ditambah, tekanan dalam tangki bisa menjadi terlalu besar. Akibatnya, kemungkinan besar tudung akan robek. Dengan alasan inilah kini diupayakan penutup baru yang lebih besar untuk menggantikan tudung baja yang kini dipakai.

Thad Allen, utusan khusus Presiden Obama bagi kawasan bencana Teluk Meksiko, mengatakan, "BP menghasilkan kemajuan tetapi kita belum bisa berpuas diri selama minyak masih menyembur ke laut. Minyak adalah musuh berbahaya yang menyerang semua pantai kita dan menjadikan teluk sebagai sandera."

Dalam wawancara dengan surat kabar akhir pekan, Direktur Eksekutif BP Tony Hayward kembali berjanji, perusahaannya akan menutup kebocoran, membereskan cemaran minyak dan mengatasi semua kerusakan lingkungan. Pada akhirnya, pesisir Teluk akan kembali pada kondisi sebelum insiden terjadi, kata Hayward.

Sementara itu sejumlah walikota mengkritik BP karena upaya pembersihan di pantai selalu mengalami hambatan. Dalam pertemuan yang diwarnai ketegangan, Tony Kennon, walikota Orange Beach di negara bagian Alabama, megungkapkan kekesalan pada Manajer BP Bob Fryer. "Cemaran minyak dalam jumlah besar memasuki pantai-pantai kami. Sebelum minyak mencapai pantai, kami mendesak agar disediakan alat penghisap, tapi kami tidak kunjung menerimanya. Ini hal yang tidak termaafkan", tandas Kennon.

Toh Bob Fryer meminta maaf atas kelalaian itu. Ia berdalih ada kesalahan teknis. Fryer kemudian mencoba menenangkan ke-20 walikota kawasan pesisir Teluk Meksiko. Ia mengatakan, "Saya mengetahui rasa frustasi Anda. Ini adalah pantai-pantai yang selama bertahun-tahun juga menjadi tempat saya berlibur. Saya selalu datang ke sini dan sungguh berat menyaksikan apa yang terjadi sekarang. Saya dibesarkan di sini. Jadi saya mengerti rasa frustasi Anda."

Klaus Kastan/ Renata Permadi

Editor : Hendra Pasuhuk