1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bom Meledak Beberapa Jam Setelah Clinton Tiba di Pakistan

28 Oktober 2009

Sebuah serangan bom mobil dilancarkan di Peshawar, hanya beberapa jam saja setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menginjakkan kaki di Pakistan.

https://p.dw.com/p/KHZX
Hillary Clinton tiba di PaksitanFoto: picture alliance / abaca

Bom meledak di parkiran pasar Peepal Mandi atau Meena, di Peshawar, yang ramai pengunjung. Karena pasar itu menjual produk-produk kebutuhan perempuan, maka mayoritas dari puluhan korban tewas kebanyakan adalah kaum perempuan. Dapat dikatakan ledakan bom tersebut merupakan serangan bom terbesar di Pakistan tahun 2009 ini.

Menteri Luar Negeri Pakistan Syah Mahmoud Qureshi mengungkapkan, negaranya tidak akan terguncang oleh kejahatan keji semacam ini. Dalam konferensi persnya bersama Hillary Clinton di Islamabad ia menyampaikan pesan bagi kelompok militan, bahwa Pakistan tidak akan bertekuk lutut. Pakistan akan memerangi kelompok ekstrimis, sebab Pakistan menginginkan stabiltas dan kedamaian. Sementara Clinton menjanjikan bahwa Amerika Serikat akan bahu-membahu dengan pemerintah Pakistan dalam memerangi kebrutalan kelompok ekstrimis.

Kunjungan Clinton selama tiga hari di Pakistan dilakukan untuk meneguhkan lagi kemitraan dengan Pakistan dalam memerangi kelompok Islam garis keras. Dalam lawatannya itu, Clinton memuji pemerintah dalam memerangi militan Taliban dan Al Qaida di selatan Waziristan yang dekat dengan perbatasan Afghanistan.

Sudah sekian lama Amerika Serikat menekan Pakistan untuk menghabisi kekuatan militan Taliban yang terus melancarkan serangan terhadap pasukan Barat di Afghanistan. Lebih dari 30 ribu tentara Pakistan harus berhadapan dengan pertahanan kuat para gerilyawan Islamis yang semakin terlatih dan memiliki persenjataan lengkap. Mereka memanfaatkan kawasan yang geografisnya sulit di Waziristan Selatan untuk melakukan serangan kejutan yang ditujukan bagi pasukan asing.

Di wilayah Warizistan ini, aktivitas teroris internasional dipusatkan. Ratusan milisi Al Qaida menjalani pelatihan di kamp-kamp dan di sini pulalah serangan militan ke manca negara direncanakan. Guna mencegah serbuan di pusat kota, pejuang Taliban mengintensifkan serangan mereka dengan target masyarakat dan pemerintah, dalam beberapa pekan terakhir. Lebih dari 200 orang, kebanyakan pasukan keamanan tewas akibat serangan bom bunuh diri dan razia.

Atas tingginya korban jiwa di Pakistan, Clinton menyampaikan rasa belasungkawanya. Tidak ketinggalan ia menambahkan bahwa banyak orang di luar Pakistan yang tidak mengetahui betapa beratnya peperangan yang terjadi di negara itu.

Selain bertemu muka dengan para pimpinan politik dan militer, dalam kunjungannya ke Pakistan Clinton juga dijadwalkan bertemu dengan para tokoh di kawasan bermasalah barat laut Pakistan, tidak ketinggalan bertemu dengan para usahawan dan mahasiswa serta mengunjungi beberapa situs budaya. Diharapkan akan disepakati sejumlah perjanjian yang melibatkan investasi AS terutama dalam sektor energi.

AP/HP/ap/afp/dpa