1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bom di Suriah Abaikan Gencatan Senjata

30 April 2012

Ledakan mengguncang ibukota Suriah, sehari setelah kedatangan komandan tim PBB untuk memantau gencatan senjata.

https://p.dw.com/p/14mwL
Foto: REUTERS

Sedikitnya 20 orang, kebanyakan petugas keamanan, tewas ketika dua bom meledak dekat gedung dinas intelijen negara di provinsi Idlib, utara Suriah. Organisasi HAM Syrian observatory for Human Rights mengatakan, bom meledak dekat markas besar dinas intelijen angkatan udara ledakan dan gedung badan intelijen militer.

Sebelumnya, militan menembakkan granat berpeluncur roket ke gedung Bank Sentral di Damaskus, menyebabkan kerusakan ringan. Mereka juga menyerang patroli polisi dan mencederai empat petugas, seperti diberitakan stasiun televisi milik pemerintah Suriah. Kalangan aktivis di Damaskus melaporkan adanya ledakan dan tembakan.

Rangakaian ledakan terjadi walaupun tengah berlangsung gencatan senjata. Upaya yang didukung PBB itu dimulai 12 April namun nyata gagal menghentikan kekerasan.

Mayor Jendral Robert Mood yang mengepalai tim pemantau PBB mengakui tugas besar yang menanti. Sebanyak 30 pemantau telah berada di Suriah, mengawali misi yang rencananya dijalankan oleh 300 pemantau. Modd yakin tim akan meraih kemajuan.

"Kami hanya 300 orang, tetapi akan dapat membuat perubahan", kata Mood kepada wartawan saat tiba di ibukota Suriah, hari Minggu. Ia menyerukan agar semua pihak membantu dan bekerjasama. "30, 300 atau bahkan 1000 pemantau tak bersenjata tidak akan mempau menyelesaikan semua masalah."

Menurut PBB, pasukan Presiden Bashar al Assad telah menewaskan 9.000 orang selama revolusi di Suriah. Di pihak lain, pemerintah di Damaskus menuduh PBB menutup mata akan "aksi teroris" anti-Assad yang telah menewaskan 2.600 tentara.

Kantor berita resmi Suriah SANA mengatakan, para pemantau mengunjungi distrik Khalidiya di kota Homs hari Minggu. Kawasan itu berminggu-minggu digempur pasukan pemerintah sebelum gencatan senjata 12 April.

RP/dpa/rtr