1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

BNN Bakal Agresif Dalam Perang Melawan Narkoba

7 September 2016

Kepala BNN berencana mengambil langkah agresif dalam memerangi narkotika, dengan memperkuat aparat dan persenjataan. Kebijakan seperti di Filipina menurutnya dapat diterapkan, namun dengan pertimbangan matang.

https://p.dw.com/p/1Jwsw
Indonesien The National Narcotics Agency - Budi Waseso
Foto: picture-alliance/NurPhoto/A. Styawan

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen. Pol. Budi Waseso mengatakan permasalahan narkoba di Filipina memang berbeda dengan di Indonesia. Namun menurutnya, bisa saja BNN menerapkan sanksi kepada bandar narkoba seperti yang dilakukan pemerintah Filipina. Dikutip dari reuters, Budi Waseso mengatakan: "Hal ini dapat terjadi karena (masalah narkoba) di Indonesia sama buruknya seperti di Filipina."

Dilansir merdeka.com, Budi Waseso mengungkapkan: "Saya kira negara itu (Filipina) sudah tahu, tahu situasi dan kondisinya. Itu dilakukan karena negara itu memerlukan tindakan itu. Bukan berarti kita ikut-ikutan negara lain."

Seperti diketahui, dalam menanggulangi penyalahgunaan narkotika dan obat bius di negaranya, pemerintahan Filipina di bawah Presiden Rodrigo Duterte melakukan tindakan keras, termasuk pembunuhan di luar pengadilan.

Sejak Presiden Rodrigo Duterte menjabat sebagai presiden pada bulan Juni lalu, 2400 orang telah tewas dalam "aksi perang melawan narkoba" yang dilancarkannya. Sekitar 900 meninggal dalam operasi kepolisian dan pihak berwenang. Sementara lainnya, “meninggal dalam proses investigasi“, sebuah istilah yang dianggap aktivis hak asasi manusia sebagai eufemisme untuk aksi main hakim sendiri dan pembunuhan di luar pengadilan.

Kebijakannya itu mendapat kecaman masyarakat internasional termasuk PBB, yang mengatakan pembunuhan tersebut melanggar hukum..

Dikutip dari merdeka.com, Budi Waseso mengatakan, BNN dapat saja menerapkan hukuman bagi para pengedar narkoba seperti di negara tetangga, Filipina. Dengan catatan hal itu harus dipertimbangkan secara matang: "Tergantung bagaimana kesepakatan negara kita. Ekstrim atau tidaknya tergantung cara kita memandang, cara kita mengambil langkah-langkah. Tidak harus sama seperti Filipina, tapi kita harus melakukan tindakan tegas. Kalau tidak kita akan terus seperti ini," paparnya lebih lanjut.

Mengenai kebijakan lembaga BNN sendiri dalam menanggulangi aksi para bandar narkoba, Budi Waseseo menegaskan, bahwa hal itu merupakan wewenang dirinya sebagai kepala BNN.

Pemimpin kedua negara, Indonesia-Filipina akan bertemu akhir pekan ini di Jakarta. Ditengarai, salah satu topik utama yanga kann dibicarakan menyangkut cara untuk menghapus perdagangan narkoba di kawasan itu.

ap/yf(rtr/merdeka/jakartapost)