Cristiano Ronaldo Dituduh Lakukan Penggelapan Pajak

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis kantor kejaksaan Madrid hari Selasa (13/6), Ronaldo dituduh memberikan laporan pajak yang tidak benar dari tahun 2011-2014. Pernyataan itu menyebutkan, sang bintang klub top dunia Real Madrid itu "mengambil keuntungan dari struktur bisnisnya yang diciptakan tahun 2010 untuk menyembunyikan penghasilannya di Spanyol yang didapat dari hak-hak atas gambar.".

Ronaldo disebut menggunakan sebuah perusahaan yang berlokasi di Virgin Islands untuk "menyembunyikan pendapatan total yang sebenarnya dari Kantor Pajak Spanyol."

Kantor Kejaksaan itu juga menyebutkan, Ronaldo "dengan sengaja" tidak mendeklarasikan penghasilan senilai 28,4 juta Euro yang didapat dari penjualan hak-hak fotonya untuk periode 2015 -2020 kepada sebuah perusahaan yang berlokasi di Spanyol.

Selain itu, kejaksaan menuduh Ronaldo hanya mendeklarasikan pendapatan senilai 11,5 juta Euro selama 2011 sampai 2014, sekalipun pendapatan yang sebenarnya selama periode itu mencapai hampir 43 juta Euro. Sekarang tergantung pada hakim untuk memutuskan, apakah ada cukup bukti menghadapkan bintang sepakbola yang menggunakan julukan "CR7" itu ke pengadilan.

Agen yang menangani Ronaldo, Gestifute, mengatakan hari Selasa (13/6) Ronaldo membuat laporan pajak yang sama seperti ketika bermain untuk klub Inggris Manchester United, sebelum bergabung dengan Real madrid tahun 2009.

"Tidak ada struktur perusahaan di luar negeri untuk menggelapkan pajak," kata Gestifute dalam sebuah pernyataan. "Tidak pernah ada upaya penggelapan, atau keinginan sedikitpun untuk penggelapan (pajak)".

Bulan lalu, pejabat pajak Spanyol mengatakan Cristiano Ronaldo sudah menyesuaikan deklarasi pajaknya dan membayar pajak tambahan 6 juta Euro tahun 2014.

Ronaldo yang berusia 32 tahun adalah salah satu bintang sepakbola paling terkenal dan sudah memenangkan penghargaan sepatu emas Ballon d'Or empat kali. Tahun ini, Ronaldo bersama klubnya Real Madrid berhasil mencatat sejarah ketika memenangkan Piala UEFA Champions League untuk kedua kali berturut-turut. Belum pernah ada klub sepakbola yang mampu melakukan itu.

Tahun yang lalu, kejaksaan Spanyol juga menyeret bintang sepakbola dari klub  Barcelona, Lionel Messi dan ayahnya ke meja hijau. Messi kemudian dinyatakan bersalah melakukan penggelapan pajak senilai 4,1 juta Euro dari hasil penjualan hak-hak gambarnya. Messi dan ayahnya dijatuhi sanksi 21 bulan penjara. Namun keduanya tidak pernah menjalani hukuman penjara, karena inin adalah vonis pengadilan yang pertama dan vonisnya kurang dari dua tahun penjara.

Messi dan ayahnya pertama kali dituduh melakukan penggelapan pajak pada tahun 2013. Kasusnya diselesaikan di pengadilan baru pada tahun 2016.

hp/yf (afp, ap, dpa)