1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bersiap Saksikan Hujan Meteor

21 Mei 2014

Para pecinta astronomi di Amerika Serikat dan Kanada bisa melihat fenomena alam yang langka. Yakni, hujan meteor selama berjam-jam.

https://p.dw.com/p/1C3o8
Foto: Getty Images

Fenomena astronomi ini sudah dinantikan oleh warga AS. Masalahnya, "Kami belum tahu ada berapa banyak partikel yang akan terlihat," ujar Bill Cooke, pimpinan Meteroid Environment Office di NASA.

Tapi Cooke juga menambahkan, ia akan tetap menantikan hujan meteor yang dikenal dengan nama "May Camelopardalis". Meteor pertama bisa terlihat pada hari Jumat (23/05/14) sejak pukul 10:30 malam waktu Amerika bagian timur. Puncaknya diperkirakan pukul 2 hingga 4 pagi di hari Sabtu.

Sejak tahun 1800

Komet P209/Linear adalah komet sangat tua yang ditemukan pertama kali tahun 2004 oleh para astronom. Dua tahun lalu, pakar di Ames Research Center milik NASA di Kalifornia memperkirakan debu komet tersebut akan melintasi orbit bumi 24 Mei 2014. Komet tersebut diperkirakan terbentuk sejak tahun 1800an.

"Gravitasi Yupiter akan menarik pecahan komet ke jalur bumi tahun ini," jelas Cooke. "Saat ini sedang tidak banyak menghasilkan pecahan. Kami tidak tahu apa yang terjadi dengan komet itu 200 tahun yang lalu."

Komet mengitari matahari dan memasuki orbit bumi setiap lima tahun. Kali ini jaraknya akan cukup dekat dengan bumi, tapi tidak cukup dekat sehingga bisa membahayakan. Ini menurut para pakar. Saat komet mendekat, langit bisa menyala dengan cahaya putih yang berasal dari 200 meteor per jam.

Tanpa alat bantuan

"Ini berarti beberapa meteor melintas per menitnya, Tapi hujan meteor seperti ramalan cuaca. Sulit untuk diprediksi," ujar Paul Weigert, profesor di University of Western Ontario.

Meteor akan bergerak dengan kecepatan 58.000 kilometer per jam, lebih lambat dari hujan meteor tahunan Perseid. Demikian keterangan Bill Cooke dari NASA.

Kondisi cuaca terbaik untuk menyaksikan hujan meteor adalah malam yang terang tanpa tertutupi awan. "Anda bisa berbaring dan menatap langsung ke langit. Tanpa teleskop, teropong. Hanya menggunakan mata telanjang", kata Cooke yang berencana menyaksikannya dari Huntsville, Alabama.

vlz/ap (afp)