1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

030811 Goldrausch

4 Agustus 2011

Emas dari dulu dianggap sebagai simpanan yang nilainya terjamin, terutama pada masa-masa yang tidak aman. Dan saat ini, semakin banyak Bank Sentral yang menimbun emas agar lebih aman.

https://p.dw.com/p/12BMK
Foto: picture-alliance/dpa

Bahwa emas merupakan simpanan yang nilainya terjamin, juga dipandang pemilik Privatbank Metzler di Frankfurt am Main, Friedrich von Metzler, "Emas selalu menarik di saat-saat krisis, dan itu terjadi sekarang, ketika menilai situasi ekonomi berbagai negara“

Gold Australien Goldschürfen Goldfieber Goldgräber Nugget
Foto: picture alliance/dpa

Ketakutan yang mengiringi krisis utang Eropa dan ketidakpastian politik Amerika Serikat mendorong investor untuk menanam modal dalam produk yang aman. Misalnya, emas. Untuk mendapatkan 1 troy ons, yaitu sekitar 31 gram emas, orang harus membayar sekitar 1.600 Dollar AS sekarang. Harga yang naik dua kali lipat dibandingkan dengan harga dua tahun lalu. "Emas saat ini betul-betul produk yang kokoh. Saya kira selama masalah utang Eropa dan Amerika Serikat belum dipecahkan, maka bagi emas trendnya akan terus bergerak ke atas ", begitu Eugen Weinberg, konsultan investasi bahan baku di Commerzbank.

Trend ini pernah berbeda. Akhir 1990, harga satu troy ons hanya sekitar 300 Dolar. Ketika itu tidak ada ketakutan akan inflasi, dan kebanyakan bank sentral tidak melihat alasan untuk menjamin nilai uang kertas yang diterbitkannya dengan emas. Australia menjual dua pertiga cadangan emas yang dimilikinya pada tahun 1997. Dan inipun mendorong turun harga emas. Di seluruh dunia produksi emas tersendat. Tambang-tambang ditutup. Di Afrika Selatan, 200 ribu pekerja tambang dipecat. Tahun 2000 harganya jatuh lagi.

Flash-Galerie Goldgewinnung in Sibirien
Tambang Emas RusiaFoto: picture-alliance/dpa

Menurut media ekonomi Bloomberg, harga satu troy ons emas menjadi 20 dolar lebih rendah dari harga produksinya. Trend menurun ini berubah setelah serangan 11 September 2001. Untuk menghindari resesi, pasar dibanjiri dengan uang. Hantu inflasi muncul kembali, harga bahan baku dan bahan pangan melejit dan gelembung properti membengkak di Amerika Serikat. Sejak itu, tiga krisis ekonomi memicu naiknya harga emas. Bangkrutnya Bank Lehmans Brother di tahun 2008, krisis ekonomi Yunani pada tahun 2010 dan kini masalah utang Uni Eropa.

Susanne Steinmann dari Quirin-Bank mengingatkan agar para investor tetap berhati-hati, "Sebaiknya ada diversifikasi. Bisa saja menyimpan emas, tapi sebaiknya dalam jumlah persentasi yang terbatas. Melakukan investasi hanya dalam emas, merupakan resiko yang sayangnya seringkali kurang diperhatikan."

Tapi mungkin juga tidak. Bank Jerman, Landesbank Baden-Württemberg misalnya, memprediksi bahwa pertengahan 2012 harga satu ons emas akan mencapai $1750,- atau 56 dolar untuk 1 gram emas.

Infografik Gold Die größten Förderländer
Grafik Negara Produsen Emas

Pasalnya, bukan hanya investor swasta yang berpacu membeli emas, juga lembaga investasi lainnya ingin menimbun logam berharga itu, berjaga apabila Dolar semakin melemah lagi. Itulah sebabnya Bank Sentral Mexico baru-baru ini membeli 100 ton emas. Sementara Cina, Rusia, Thailand dan negara berkembang lainnya terus memperbesar simpanan emas, sedangkan negara-negara industri berhenti menjual cadangan emasnya.

Menurut ikatan produsen emas, World Gold Council, Amerika Serikat menimbun 8.133 ton emas, disusul Jerman yang memiliki 3.401 ton emas. Jumlah keseluruhan emas yang terdapat di semua bank sentral dunia saat ini mencapai sekitar 27.300 ton emas. Jumlah itu tak sampai seperlima dari total 165.000 ton emas yang sejak awal sejarah dikeruk dari bumi.

Rolf Wenkel/Edith Koesoemawiria

Editor: Hendra Pasuhuk