1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

290110 Bernanke zweite Amtszeit

29 Januari 2010

Ben Bernanke terpilih kembali menjadi gubernur bank sentral AS. Julukan “Helikopter Ben“ yang diberikan terhadapnya sesuai dengan tindakannya, meningkatkan produksi uang, dan digambarkan dibagikan dengan helikopter.

https://p.dw.com/p/Llbz
Gubernur bank sentral AS Ben Bernanke
Gubernur bank sentral AS Ben BernankeFoto: AP

"Resesi tampaknya akan berakhir. Tapi dampaknya masih akan terus melemahkan perekonomian. Terutama jaminan lapangan kerja yang tidak banyak diharapkan, " ujar Gubernur bank sentral Amerika Serikat Ben Bernanke setelah terpilih kembali untuk periode kedua jabatannya.

70 dari 100 senator menyatakan mendukung Bernanke dan dengan begitu mencegah krisis baru dengan dampak yang tidak dapat diperkirakan terhadap pasar keuangan dan perekonomian global.

Pemilihan Bernanke menjadi kandidat pemimpin bank sentral merupakan keputusan terburuk Senat sejak tiga dasawarsa terakhir. Namun Presiden Barack Obama menepis kekhawatiran terhadap risiko yang akan ditimbulkan Bernanke. Beberapa bulan lalu, Obama mengusulkan Bernanke untuk tetap menjadi gubernur bank sentral Amerika dalam periode berikutnya.

"Bernanke memimpin bank sentral di tengah masa krisis terburuk yang pernah dialami Amerika dan dunia," kata Obama.

Ben Bernanke merupakan tokoh yang kontroversial. Majalah Time pun mengusung Bernanke menjadi ilustrasi sampulnya dan menyebut Bernanke sebagai orang yang paling berpengaruh tahun 2009.

Pemimpin redaksi Time Richard Stengel menegaskan bahwa istilah 'berpengaruh' bukanlah istilah yang bebas nilai dan bukan memberi cap. Namun, itulah yang dipahami Ron Paul, anggota Kongres di Texas, yang juga sangat anti terhadap Bernanke.

Di dalam sebuah acara televisi Ron Paul mengatakan, "Pertanyaannya adalah, pengaruhnya baik atau buruk. Secara keseluruhan, sistemnya buruk. Pemimpinnya, apakah itu Greenspan atau Bernanke, mereka membawa masalah, mereka menyebabkan inflasi dan memungkinkan terbentuknya gelembung krisis. Kini, ketika gelembung itu pecah dan hancur, mereka yang bersalah."

Ron Paul yang sempat mencalonkan diri sebagai kandidat presiden Amerika Serikat itu, berulang kali mengemukakan kritik pedas terhadap Bernanke. Tapi Ron Paul bukan orang satu-satunya yang berpendapat seperti itu. Banyak pengamat menganggap salah taktik Ben Bernanke. Strateginya memicu inflasi dan hanya mendukung Wall Street.

Namun masa-masa yang luar biasa memerlukan tindakan yang luar biasa pula, demikian dikatakan para pendukung Bernanke. Menurut mereka, tanpa Bernanke, krisis akan melanda lebih parah lagi.

Tugas Bernanke di periode kedua masa jabatannya tidak lebih mudah dari sebelumnya. Ben Bernanke harus mengawasi bagaimana miliaran dolar yang dialirkan ke sirkulasi perekonomian untuk mengatasi krisis, dapat dikumpulkan kembali. Dia harus dapat menemukan strategi jalan keluar dalam waktu yang tepat. Dengan kata lain, dia harus mempertahankan kebijakan suku bunga nol persen guna mendorong percepatan laju perekonomian dan harus menghentikan kebijakan tersebut dalam waktu yang tepat guna mencegah inflasi besar-besaran.

Miriam Braun/Luky Setyarini

Editor: Asril Ridwan