1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cara Cerdas Berlin Lawan Invasi Artropoda Invasif

14 Juni 2018

Setelah kewalahan menghadapi invasi Artopoda asing beberapa tahun terakhir, warga Berlin terapkan metode ampuh. Restoran punya kontribusi besar perangi spesies yang berkembangbiak eksplosif itu.

https://p.dw.com/p/2zXh6
Deutschland Amerikanischer Sumpfkrebs in Berlin
Foto: picture-alliance/dpa/B. Pedersen

Metode Cerdas Lawan Artropoda Invasif

Setelah mengalami serangan Artropoda invasif beberapa tahun terakhir, warga Berlin punya cara "cespleng" atasi masalah. Jenis udang karang merah yang berasal dari Amerika itu kini dijadikan santapan lezat di beberapa restoran di ibukota Jerman. Rasanya disebut gabungan antara lobster dan udang, digemari warga kota.

Populasi artropoda udang karang meledak beberapa tahun terakhir, karena di perairan terbuka sekitar metropolitan Berlin, hewan ini tidak punya musuh alami. Kolam, danau dan sungai kecil diserbu spesies invasif yang mendesak keberadaan spesies lokal sejenis.

Seorang nelayan yang turun temurun menjaring ikan di sekitar Berlin, Klaus Hidde (63) menjadi salah satu ujung tombak pemusnahan udang karang merah ini. Setiap hari dia memasang 17 jaring di perairan seputar kota Berlin. Bahkan di jantung ibikota Jerman, hanya terpaut 500 meter dari Gerbang Brandenburg yang terkenal ke seluruh dunia.

"Hasilnya cukup bagus. Setiap hari saya bisa menangkap hingga 400 ekor udang karang merah yang kemudian dijual ke pasar atau kepada pemilik restoran lokal", ujar Hidde. Disebutkannya, para politisi Jerman kurang peduli dengan serangan hewan asing itu.

Dijual sebagai Berlin Lobster

Spesies invasif itu dijual dengan nama Berlin Lobster, sekilo harganya 29 Euro atau sekitar 500.000 Rupiah. Penjual Berlin Lobster di Markthalle Berlin, Matthias Engels mengatakan:" Ini produk lezat. Udang karang yang biasa dikonsumsi di sini adalah jenis Lousiana. Jadi ini bukan produk baru di dapur kami. Yang baru adalah, kita bisa menangkap udang karang ini di tengah kota Berlin."

Walau penangkapan spesies asing invasif ini terus dilakukan, banyak pakar biologi pesimis hewan ini bisa diberantas tuntas. Juga dengan cara dikonsumsi, kecepatannya akan tetap kalah dengan laju reproduksi hewan air tersebut.

Komisaris hewan liar Berlin, Derk Ehlert menegaskan: " Peluang untuk mengurangi drastis hewan ini di perairan tertutup, seperti kolam cukup bagus. Tapi di kawasan Tiergarten atau kebun binatang di tengah kota Berlin, dimana airnya mengalir, amat sulit memberantas undang Karang  invasif ini. Sasaran mereduksi populasi udang karang asing, terutama karena menganxcam spesies lokal."

Tapi paling tidak, menyantap udang karang "Lobster Berlin" digolongkan sebagai tren hipster dan makanan regional jempolan. Diperkirakan di musim panas, dimana Berlin diramaikan banyak festival dan kunjungan wisatawan, hidangan Lobster Berlin akan makin banyak terjual. Sebuah aksi cerdas yang membantu mengurangi populasi spesies asing ini.

as/vlz(aptn)