1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

261010 Ungarn Umweltgefahr

27 Oktober 2010

Para pakar lingkungan memperingatkan, kecelakaan industri berikutnya dapat terjadi di Hungaria. Dikhawatirkan akan bobolnya penampung limbah beracun dan berbahaya di Almasfuzito.

https://p.dw.com/p/Poxd
Pabrik alumunium di kota Almasfuzito yang ditutup pada tahun 19990 masih meninggalkan limbah beracunFoto: DW

Almasfuzito semula adalah sebuah desa romantis sekitar 80 km dari ibukota Hungaria, Budapest. Namun desa itu, kini merupakan sinonim bagi ancaman bencana lingkungan berikutnya setelah bencana limbah kimia beracun dan berbahaya di Kolontar di barat Hungaria. Sebuah bendungan penampungan limbah kimia beracun dan berbahaya berwarna merah dari bekas sebuah pabrik aluminium, juga terancam pecah di Almasfuzito.

Pabrik tersebut sudah ditutup tahun 1990 lalu, seiring dengan tuntutan reformasi pasar. Seribu orang pekerja pabrik juga kehilangan pekerjaannya ketika itu. Namun ancaman bahaya mematikan dari bendungan penampungan limbah beracun, tetap mengancam hingga kini.

Sandor Pirik, direktur perusahaan swasta yang bertanggung jawab untuk kompleks bekas pabrik aluminium dari zaman komunis Eropa Timur itu, juga menyatakan kekhawatirannya, “Gempa bumi dapat mengguncang kawasan bekas pabrik. Kami tidak tahu, bagaimana ketahanan bendungan dalam situasi seperti itu. Masalah lain, banjir rutin dari sungai Donau di dekatnya. Tapi para pekerja terus memonitor bendungannya.“

Bencana bobolnya penampung limbah beracun dan berbahaya itu akan memicu masalah berat lainnya bagi pemasokan air minum bagi ibukota Budapest dan negara tetangga Slovakia. Sebab bendungan penampung limbah itu berlokasi amat dekat dengan sungai Donau, yang merupakan jalur transportasi sungai terpenting di Eropa.

Kini sebuah perusahaan swasta diberi order untuk menimbun tempat penampungan limbah beracun itu dengan sampah industri. Direktur lingkungan perusahaan bersangkutan, Peter Farkas, mendemonstrasikan, bahwa limbahnya kini tidak berbahaya, dengan melompat ke permukaan berwarna merah itu. Farkas mengatakan, “Di pabrik dimana bencana terjadi, limbahnya cair. Di sini berbeda, limbah ini keras, dan saya dapat melompat ke atasnya. Kami menimbun hampir seluruh penampungan limbah. Di pabrik Ajka dekat Kolontar mereka bahkan belum memulainya.“

Akan tetapi organisasi pelindung lingkungan World Wildlife Fund di Budapest tidak yakin hal itu akan dapat mencegah bencana. Direktur WWF Hungaria, Ferenc Fedinsky memperingatkan, bencana limbah kimia seperti di Kolontar, juga dapat terjadi di Almasfuzito, “Kami tetap mencemaskan bencana serupa akan terjadi. Karena kami tidak tahu, sestabil apa bendungannya, juga sestabil apa penampungan limbah di Kolontar. Kami tidak mendapat informasinya, bahwa dilakukan pengecekan rutin di Almasfuzito yang dilakukan perusahaan atau pejabat pemerintah.”

Warga desa di kawasan itu kini menghadapi ketidakjelasan masa depannya. Apakah mereka juga masih dapat menjual hasil pertaniannya, menimbang ketakutan kontaminasi tanah dan sumber air minumnya. Sekarang warisan industri berbahaya dari zaman komunis di Eropa Timur semakin kentara. Dan Uni Eropa juga sudah mengidentifikasi sejumlah potensi bahaya dari industri kimia yang beroperasi di kawasan tersebut.

Stefan Bos/agus Setiawan

Editor: Dyan Kostermans