1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Benazir Bhutto Tewas Dalam Serangan Bunuh Diri

27 Desember 2007

Sekitar dua pekan menjelang pemilihan parlemen di Pakistan, pemimpin oposisi Benazir Bhutto yang sedang melakukan kampanye di Rawalpindi, dibunuh oleh seorang pelaku serangan bunuh diri.

https://p.dw.com/p/Ch9p
Benazir BhuttoFoto: picture-alliance/ dpa

Seusai Bhutto menyampaikan pidato kampanye di Rawalpindi, pelaku serangan menembak tokoh politik perempuan itu beberapa kali. Setelah itu dia meledakkan dirinya. Menurut keterangan saksi mata, sedikitnya 20 warga lainnya juga tewas.

Ketika Benazir Bhutto yang merupakan pemimpin Partai Rakyat Pakistan PPP, tanggal 18 Oktober lalu kembali ke Pakistan, dia tahu apa yang menantinya di tanah air. Firasat buruk telah dirasakannya:

„Satu risiko yang saya hadapi. Tapi risiko untuk negaraku jauh lebih besar.“

Itu yang berada dibenak pemimpin oposisi Benazir Bhutto dua bulan yang lalu, saat dia kembali ke kota asalnya Karatschi, setelah tinggal di pengasingan selama delapan tahun. Sesudah turun dari pesawat terbang, mantan PM Pakistan yang sempat berkuasa dua kali, mengutarakan:

„Berbulan-bulan dan bertahun-tahun saya memimpikan hari ini, hari di mana saya dapat kembali melihat tanah air, rumput, dan langit ini. Saya sangat terharu. Saya berharap untuk dapat memenuhi harapan besar rakyat.“

Percobaan pembunuhan pertama terhadap Benazir Bhutto terjadi ketika iring-iringan mobil penyambutan pada 18 Oktober meninggalkan bandara. Saat itu kendaraannya berjalan perlahan-lahan melalui kota Karatschi. 140 orang tewas dalam serangan tersebut, namun Benazir selamat tanpa menderita luka-luka. Serangan kedua pada tanggal 27 Desember saat kampanye di Rawalpindi akhirnya merenggut nyawa politisi perempuan dan sejumlah pendukungnya. Menurut saksi mata, sejumlah ledakan dan tembakan terdengar. Dan kali ini, lagi-lagi serangan bunuh diri. Benazir Bhutto meninggal di rumah sakit akibat luka berat yang dideritanya.

Sehubungan dengan tewasnya Benazir, Mantar Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengungkapkan kepada BBC:

„Ini adalah tragis dan tidak terbayangkan bagi semua warga Pakistan. Meskipun kami bersaing dalam politik, kami punya hubungn baik pada beberapa tahun terakhir ini. Kemarin dulu dia menelpon untuk menyampaikan ucapan selamat ulang tahun saya pada tgl 25 Desember. Dia juga mengirimkan bunga. Saya merasa sangat sedih. Saya pergi ke rumah sakit, di mana jenazahnya dibaringkan. Saya tidak dapat mengungkapkan perasaan rakyat Pakistan saat ini. Ini bukan hanya tragedi bagi partainya, tetapi juga bagi partai kami dan seluruh warga.“

Benazir Bhutto yang karismatik, wafat pada usia 54 tahun. Dia adalah perempuan pertama yang memimpin pemerintahan sebuah negara islam. Antara tahun 1988 dan 1966 dia dua kali menjadi perdana menteri. Benazir kemudian hidup di pengasingan di Dubai dan London, karena di Pakistan dia terancam hukuman dalam kasus korupsi. Menyusul perundingan yang sulit dan berlangsung lama dengan Presiden Pervez Musharraf, akhirnya dia kembali ke Pakistan 18 Oktober 2007 untuk dapat mencalonkan diri sebagai kandidat utama partai PPP. Partai ini dibentuk ayahnya, Zulkfikar Ali Bhutto yang dihukum mati pada tahun 1977 oleh militer rejim saat itu.