Belanda Tarik 50 Ribu Ton Produk Daging
12 April 2013Eropa kembali diguncang skandal daging terbaru. 50 ribu ton produk daging sapi, yang diduga dicampur dengan daging kuda yang tidak diberi etiket dari Belanda, tampaknya dijual ke berbagai negara Uni Eropa, termasuk Jerman. Peringatan ini dilontarkan Badan Pengawasan Bahan Makanan Belanda Rabu (10/04) di Utrecht.
Belanda menyerukan kepada Komisi Eropa agar negara-negara Uni Eropa menarik produk daging yang dicurigai itu dari peredaran. Tonio Borg, jurubicara Komisaris urusan Konsumen Eropa Kamis (11/04) mengatakan; "Pemerintah Belanda mengkonfirmasi bahwa daging kuda tersebut dicampurkan dalam produk daging sapi.“ Belanda mengungkap "jaringan penipuan luas“ itu menyangkut sebuah perusahaan Belanda. Nama perusahaan itu tidak disebutkan oleh Komisi Eropa.
Negara-negara anggota diminta mengkaji, apakah masih ada produk daging olahan dari perusahaan besar di Belanda itu yang beredar di pasaran, demikian disampaikan pihak berwenang Uni Eropa Kamis (11/04) di Brussel. Seandainya ya, pihak berwenang sebaiknya menarik produknya dari pasaran. Peringatan itu ditujukan terhadap seluruh 27 anggota Uni Eropa.
Pasokan Hampir ke Seluruh Uni Eropa
Menurut Komisi Eropa antara 1 Januari 2011 hingga 15 Februari 2013 diperdagangkan sekitar 50 ribu ton daging sapi yang dicampur dengan daging kuda, dengan diberi etiket yang menyesatkan konsumen. Perantara besar itu mengirimkan daging ke sekitar 500 perusahaan, diantaranya 132 perusahaan di Belanda dan 370 perusahaan di 16 negara Eropa. Angka ini berdasarkan laporan Belanda kepada Brussel.
Perusahaan perantara yang dicurigai berasal dari selatan Belanda Oss, yang diduga sejak dua tahun menjual daging campuran tanpa meregistrasinya. Sebelumnya perusahaan itu sudah terbukti mengolah campuran daging kuda dengan daging sapi, dan menjualnya sebagai daging sapi murni.
Kemungkinan besar sebagian produk daging olahan yang dicurigai sudah dikonsumsi, demikian kata juru bicara Badan Pengawas Makanan. "Tapi banyak juga yang diolah sebagai makanan dingin yang diawetkan seperti perkedel atau hamburger, yang punya masa tahan yang lama.“ Kemungkinan besar konsumen akan diminta untuk mengembalikan atau membuang produk-produk tertentu.
Menurut badan berwenang, dari mana asal daging olahan tersebut masih belum jelas. Oleh karena itu keamanannya tidak bisa dijamin. Namun menurut keterangan pihak berwenang, sementara ini tidak ada petunjuk hal itu berbahaya bagi manusia. Skandal tersebut di Belanda dapat berbuntut politis panjang.
Seluruh Negara Bagian di Jerman
Dari skandal pengolahan daging di Belanda yang tidak diberi etiket yang benar, di Jerman sejauh ini diketahui terkait 124 perusahaan. Menurut keterangan Kementerian urusan Konsumen Jerman melalui sistem peringatan cepat Eropa, Kamis (11/04) berhasil diketahui nama-nama perusahaan, yang sejak 2011 memperoleh pasokan barang dari produsen di Belanda.
Perusahaan yang tersangkut meliputi pedagang, perusahaan pengolahan lanjutan serta perusahaan daging di semua negara bagian Jerman. Menteri urusan Perlindungan Konsumen Jerman Ilse Aigner mengatakan, bahwa praktis semua negara bagian di Jerman terkena. Ia tidak menutup kemungkinan, bahwa produk daging olahan dengan etiket yang sesat itu di Jerman juga sudah dikonsumsi.