1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Belanda Rilis Laporan Investigasi MH17

9 September 2014

Komisi Keamanan Penerbangan Belanda OVV merilis laporan awal investigasi penembakan Malaysia Airlines MH17 di Ukraina. Tapi laporan itu tidak menyebutkan siapa yang bertanggung jawab atas jatuhnya MH17.

https://p.dw.com/p/1D96l
Foto: Reuters

Inilah laporan resmi pertama yang dikeluarkan tentang jatuhnya Malaysia Airlines MH17 di Ukraina bulan Juli lalu. Komisi Keamanan Penerbangan Belanda OVV merilis laporan awal investigasi di situs internetnya (http://www.onderzoeksraad.nl/en) hari Selasa (09/09) pukul 10 Waktu Eropa Tengah.

Pesawat Malaysia Airlines MH17 dilaporkan pecah diudara karena kerusakan struktural yang yang disebabkan oleh obyek "energi tinggi" yang menembus pesawat dari luar. Perekam suara di kokpit pesawat menunjukkan data-data penerbangan normal dan tiba-tiba terhenti. Demikian disebutkan dalam laporan investigasi awal OVV.

Malaysia Airlines MH 17 yang membawa 298 penumpang diduga jatuh setelah terkena tembakan roket. Seluruh penumpangnya tewas. 193 penumpang adalah warga negara Belanda.

Ukraina dan negara-negara Barat menuduh separatis pro Rusia menembak jatuh MH17 dengan rudal buatan Rusia karena mengira pesawat itu milik militer Ukraina. Rusia sebaliknya menuduh militer Ukraina yang menembak jatuh MH 17.

Hanya mengungkap fakta

Laporan awal ini akan mengungkap "informasi faktual berdasarkan sumber-sumber yang bisa didapat oleh OVV, demikian disebutkan. Laporan itu tidak akan menyebutkan siapa yang bertanggung jawab dalam insiden itu.

"Kami melakukan investigasi tentang apa yang menyebabkan kecelakaan pesawat, bukan siapa yang bertanggung jawab", kata Vernooij.

Beberapa hari setelah MH17 jatuh, tim forensik berhasil mencapai lokasi kecelakaan dan mengumpulkan jenazah penumpang. Tapi pekerjaan itu beberapa kali tertunda karena pertempuran.

Sampai saat ini, 193 jenazah sudah teridentifikasi.

Pemeriksaan jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di lokasi kecelakaan sekarang dihentikan atas alasan keamanan.

Penyelidikan terhambat

Ketika pesawat itu jatuh di Ukraina timur 17 Juli lalu, tim penyelidik yang dipimpin oleh Belanda tidak bisa melakukan pemeriksaan segera di lokasi kecelakaan karena pertempuran masih berlangsung. Kelompok separatis pro Rusia awalnya menolak memberi akses kepada peneliti asing.

Karena itu, tim penyelidik hanya punya informasi yang dikumpulkan dari para spesialis Ukraina yang berhasil mencapai lokasi kecelakaan.

Tapi OVV menyebutkan, dari informasi yang diterima bisa ditarik beberapa kesimpulan.

"Tentu saja ada kemungkinan untuk menarik kesimpulan penting, tanpa berada di lokasi kecelakaan", kata jurubicara OVV Sara Vernooij.

Laporan lengkap tidak diharapkan selesai sampai pertengahan 2015.

Pesawat Boeing 777 Malaysia Airlines itu sedang dalam perjalanan dari Amsterdam ke Kualalumpur, ketika jatuh di daerah perbatasan Ukraina-Rusia 17 Juli 2014.

hp/rn (afp, rtr)