1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bantuan Milyaran bagi Libya

1 September 2011

Gaddafi kembali mengirim pesan berupa rekaman suara, mengimbau pendukungnya untuk tidak menyerah. Sementara itu, konferensi "Friends of Libya" terus berjalan sesuai rencana.

https://p.dw.com/p/12RmQ
epa02890430 French President Nicolas Sarkozy addresses the Annual French Ambassadors Conference at the Elysee Palace in Paris, France, on 31 August 2011. Sarkozy on 01 September 2011 will host a conference in Paris of "friends of Libya" which is seen as a chance for countries that sat on the fence during the North African nation's six-month civil war to belatedly rally to the winning side. EPA/IAN LANGSDON
Presiden Perancis Nicolas SarkozyFoto: picture alliance/dpa

Mantan penguasa Libya, Muammar Gaddafi yang masih belum diketahui keberadaanya, kembali mengirimkan pesan audio dari persembunyiannya tepat sebelum dimulainya konferensi bantuan bagi Libya di Paris. Pesan tersebut disiarkan oleh stasiun televisi Suriah Al Rai. Sepertinya, Gaddafi memilih untuk berbicara di tanggal 1 September untuk mengingatkan, bahwa 42 tahun yang lalu ia menjatuhkan Raha Idris melalui kudeta militer. Saat itu Gaddafi baru berusia 27 tahun.

Pesan Gaddafi

A torn picture of Moammar Gadhafi, lies on the floor of the city hall of Tripoli, Libya, Tuesday, Aug. 30, 2011. (Foto:Francois Mori/AP/dapd)
Foto: dapd

Dalam pesannya, Gaddafi antara lain mengatakan: "Biarkan pertempuran ini berlangsung lama. Kita akan berjuang dari tempat ke tempat, kota ke kota, lembah ke lembah, gunung ke gunung. Jika Libya hancur, siapa yang akan mampu memerintahnya? Mereka tidak mau memerintah Libya. Mereka tidak bisa memerintah, selama kita bersenjata. Kita masih bersenjata. Bagaimana kita bisa menyerah? Apa kita perempuan yang menyerah kepada suami kita sendiri?"

Dari pernyataan audionya tidak ada indikasi, di mana Gaddafi tengah berada. Hingga kini terdapat berbagai versi berita tentang lokasi persembunyian Gaddafi. Seorang komandan militer dewan transisi nasional NTC mengatakan, Gaddafi berada di sebuah kota di luar Tripoli bersama putranya Saif al Islam dan kepala dinas intelijen Abdullah al Senussi. Mereka dikatakan sedang merencanakan pertempuran balasan. Sementara, Abdel Majid Mlegta, koordinator operasi militer pemberontak di Tripoli mengatakan kepada kantor berita Reuters, sumber terpercaya melaporkan Gaddafi melarikan diri ke Bani Walid. Sebuah harian Aljazair menulis, Gaddafi berada di kota perbatasan Ghadamis dan mencoba menghubungi presiden Aljazair untuk memohon suaka.

"Friends of Libya"

Sementara itu, konferensi 'Friends of Libya' di Paris terus berjalan sesuai rencana semula. Konferensi yang bertujuan untuk meraih sebanyak mungkin dukungan bagi dewan transisi nasional NTC diprakarsai oleh Perancis dan Inggris. Presiden Perancis Nicolas Sarkozy sebelumnya telah menegaskan betapa penting peran Inggris dan negaranya dalam konflik Libya. Sarkozy mengatakan, "Untuk pertama kalinya sejak 1949 NATO terdiri dari koalisi yang dipimpin oleh dua negara Eropa, Inggris dan Perancis. NATO bekerja di Libya di bawah kepemimpinan Inggris dan Perancis."

British Foreign Minister William Hague speaks at an Australian-British Chamber of Commerce lunch in Sydney, Wednesday, Jan. 19, 2011. Hague is visiting Australia for the Australia-United Kingdom Ministerial Consultations. (AP Photo/Rick Rycroft)+++Bitte nicht für FLASH Galeiren verwenden.+++
Menlu Inggris William HagueFoto: AP

Inggris juga telah menerbangkan 40 ton uang kertas ke Libya Rabu lalu (31/8) untuk membantu membayar gaji pekerja sektor publik dan mengisi mesin penarikan uang (ATM). Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menganggap pertemuan di Paris sebagai kesempatan bagi pemerintah transisi Libya untuk menjelaskan gambaran mereka akan Libya yang baru. Hague menambahkan, "Ini adalah peluang bagi dewan transisi nasional untuk menjalankan rencananya sendiri. Yakni, rencana Libya bagi masa depan negaranya setelah menjadi stabil dan membuka jalan menuju masa depan yang mudah-mudahan bebas dan demokratis."

Dukungan Internasional

Bundeskanzlerin Angela Merkel (CDU) spricht am Freitag (22.07.11) in Berlin bei einer Pressekonferenz. Merkel aeusserte sich unter anderem zum Rettungspaket fuer Griechenland. (zu dapd-Text) Foto: Axel Schmidt/dapd
Kanselir Jerman Angela MerkelFoto: dapd

Dukungan internasional terus datang bagi Libya. Bentuknya beraneka ragam, mulai dari semakin banyaknya negara yang mengakui dewan transisi nasional sebagai perwakilan sah rakyat Libya, hingga pencairan kekayaan Libya di luar negeri. 1 September kemarin, Rusia, Rumania, dan Ukraina juga mengakui dewan transisi nasional. Jerman telah mengakui NTC sejak pertengahan Juni lalu. Sebelum konferensi di Paris, kanselir Angela Merkel telah menyetujui akan membantu Libya dalam pembangunan kembali. Seperti dalam penyediaan air bersih. "Libya tidak akan lagi bermasalah dengan kekurangan dana. Libya punya kapasitas keuangan. Menurut saya bantuan teknis kini akan lebih diperlukan," demikian Merkel.

Di Paris, menteri luar negeri Amerika Serikat Hillary Clinton juga menuntut usaha lanjutan internasional untuk mencairkan dana rezim Gaddafi dan mendukung usaha yang dipimpin PBB dalam membantu NTC membangun demokrasi yang menghormati hak asasi manusia dan menolak kekerasan sebagai sarana politik.

bbc/afp/rtr/dpa/Vidi Legowo-Zipperer

Editor: Marjory Linardy

´