1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Banjir di Thailand Makin Parah

25 Oktober 2011

Upaya membendung luapan air di sekitar Bangkok gagal. Pemerintah mengumumkan libur lima hari untuk kawasan Bangkok dan 20 provinsi lain. Penerbangan domestik terganggu.

https://p.dw.com/p/12yfs
Thai people wade through a flooded area in Phatum Thani Province, north of Bangkok ,Thailand.
Banjir di provinsi Pathum Thani, sebelah utara Bangkok.Foto: AP

Bandar udara utama di Bangkok, Suvarnabhumi, belum tergenang air dan sampai Selasa siang (25/10) masih bisa beroperasi normal. Suvarnabhumi memang terletak di tempat yang agak tinggi. Tapi bandara internasional lama, Don Muang, yang digunakan untuk penerbangan domestik, sudah ditutup karena genangan air. Maskapai penerbangan yang beroperasi dari Don Muang menerangkan, akan memantau situasi dan menghentikan operasinya. Beberapa maskapai bermaksud memindahkan operasinya ke bandara Suvarnabhumi.

Distrik Don Muang di utara kota Bangkok pada beberapa hari terakhir memang mulai digenangi air. Pemerintah Thailand tadinya menerangkan, bisa mengendalikan arus banjir agar tidak menggenangi kawasan ibukota. Tapi upaya itu tidak berhasil. Banyak penduduk lalu mengungsi ke bandara Don Muang. Sebagian gedung bandara sekarang dijadikan pusat penampungan pengungsi."Air menggenang rumah kami sampai di lantai dua. Daerah kami terisolasi karena banjir," ujar Onnut Bapa yang mengungsi ke bandara Don Muang tiga hari lalu.

Bantuan masyarakat berdatangan ke tempat penampungan pengungsi. Terlihat banyak pakaian dan makanan kering yang disumbangkan. Para relawan sibuk membagikan jatah makanan dan obat-obat-an. Sekitar 2500 orang ditampung di aula bandara. Mereka tidur di tenda-tenda kecil. Pal Kin, seorang mahasiswi, spontan memutuskan untuk menjadi relawan selama satu minggu: "Di sini banyak anak-anak, mereka perlu kegiatan rutin dan saya mencoba mengajar bahasa Inggris."

Koordinator kegiatan belajar anak-anak Steven Nouk menambahkan, ada banyak anak-anak yang mengungsi dan mereka harus punya aktivitas selama berada tempat penampungan.

Hari Senin (25/04), Gubernur Bangkok Sukhumbhand Paribatra sudah memperingatkan penduduk di kawasan utara agar mengungsi ke daerah yang lebih tinggi. Karena situasi makin kritis, pemerintah Thailand sekarang mengumumkan hari libur di Bangkok dan 20 provinsi lain, mulai hari Kamis, 27 Oktober sampai Senin 31 Oktober. Liburan ini diharapkan dapat memudahkan upaya evakuasi dan penanggulangan banjir.

Di beberapa provinsi di sekitar Bangkok, luapan banjir menghentikan kegiatan ekonomi. Kerugian akibat banjir diperkirakan sudah mencapai lebih 3 miliar Dollar AS. Sekitar 650.000 orang untuk sementara kehilangan pekerjaan. Kabinet Thailand mengumumkan program bantuan senilai lebih 7 miliar Dollar AS untuk membantu korban banjir. Bencana banjir parah ini diakibatkan oleh hujan lebat yang terus menerus turun sejak bulan Juli lalu. Ini adalah bencana banjir terburuk di Thailand selama 50 tahun terakhir.

Hendra Pasuhuk/rtr/ap
Editor: Yuniman Farid