1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bangkok Terancam Tenggelam

5 November 2009

Banjir sudah merupakan pemandangan biasa untuk Bangkok, ibukota Thailand. Nyaris setiap kali turun hujan deras, menyusul jalanan Bangkok terendam banjir. Kemacetan pun terjadi di berbagai penjuru kota.

https://p.dw.com/p/KPM0
Foto: J. Sorges

Bangkok memang terancam tenggelam akibat perubahan iklim. Sebuah laporan terbaru Institut Riset Arktik dan Alpina di Universitas Colorado, Amerika Serikat menyebutkan, Bangkok dan kawasan delta sungai Chao Praya merupakan salah satu dari sejumlah delta di Asia yang terancam oleh gejala tanah yang tenggelam dan meningkatnya permukaan laut. Kawasan terancam lainnya adalah delta sungai Irawadi di Birma, dan delta sungai Mekong di Vietnam, selain sejumlah lokasi di Cina dan Bangladesh.

Laporan lain yang disusun organisasi Eropa untuk kerjasama ekonomi dan pembangunan OECD pada tahun 2008 memunculkan perkiraan senada. OECD memperkirakan, Bangkok terkena langsung dampak perubahan iklim dan gejala turunnya permukaan tanah. Menurut OECD, sedikitnya sejuta penduduk Bangkok terancam langsung oleh bahaya banjir besar. Dan hal ini bisa terjadi di tahun-tahun mendatang ini.

Danai Thaitakoo, pengajar di Fakultas Arsitektur Universitas Chulalongkorn mengatakan, selain faktor alam dan perubahan iklim, ancaman banjir yang mengerikan sebetulnya dilantarankan oleh buruknya perencanaan kota. Ia menambahkan, Bangkok bisa berubah menjadi desa nelayan jika kota terendam akibat meningkatnya permukaan laut dan meluapnya sungai Chao Praya saat musim hujan.

Samith Dharmasaroja, bekas dirjen badan meteorologi Thailand melontarkan kecemasan yang sama. "Itu memang hal yang harus kami hadapi di masa depan. Tetapi saya tak tahu berapa lama lagi. Mungkin 10, 15 tahun. Kita akan menghadapi persoalan serius oleh meningkatnya permukaan laut akibat pemanasan global. Kita tak bisa berbuat sesuatu mengenai hal itu, kecuali membangun bendungan sebagaimana di Belanda."

Samith menegaskan bendungan atau tanggul dan terusan seperti dibangun untuk kota Amsterdam Belanda, amatlah penting. Tetapi tak semua orang setuju. Sejumlah insinyur pemerintah yang bertanggung jawab mengawasi program pencegahan banjir dan sistem pembuangan air, masih tenang-tenang saja. Mereka mengutip studi Bank Dunia yang meramalkan, peningkatan permukaan air selama 40 tahun ke depan hingga 2050 nanti akan tetap di bawah tingkat kemampuan tanggul penghalang banjir.

Seorang pejabat yang tak mau disebut namanya mengatakan, kota Bangkok telah mengucurkan dana puluhan juta Baht atau ratusan milyar Rupiah untuk meningkatkan kapasitas pencegahan banjir. Mereka meyakini, Bangkok sudah dilengkapi kesiapan yang cukup untuk menghadapi datangnya gelombang-gelombang pasang di tahun-tahun mendatang.

Ron Corben/Ging Ginanjar

Editor: Renata Permadi