1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bangkok Berjuang Melawan Banjir

28 Oktober 2011

Kekhawatiran penduduk terhadap banjir yang diperkirakan menerjang Bangkok meningkat. Hari Jumat (28/10) biarawan dan tentara berupaya keras melindungi vihara-vihara dan istana bersejarah dari terjangan air.

https://p.dw.com/p/131Jv
A Thai man walks near the swelled banks of Bangkok's main river Chao Phraya in Bangkok, Thailand, Friday, Oct. 28, 2011. Thailand's capital braced Friday for a crucial weekend that will mark the most critical test yet of its flood defenses, as the river swelled to record high levels amid fears it could swamp the heart of the city. (Foto:Altaf Qadri/AP/dapd)
Bangkok (28/10)Foto: dapd

Air pasang di Bangkok diperkirakan akan mencapai titik tertingginya hari Sabtu (29/10) dan akan merupakan salah satu tantangan terbesar bagi dinas penanggulangan banjir di ibukota Thailand itu. Puluhan ribu warga meninggalkan Bangkok setelah pemerintah menetapkan bebas kerja selama lima hari. Sejak beberapa hari, sungai Chao Phraya membludak dan mengalir ke jalan-jalan yang terletak di tepi sungai, dari Chinatown sampai benteng putih kompleks istana "Grand Place" dan viraha di dekatnya dengan patung terkenalnya "Emerald Buddha".

Chao Phraya hari Jumat (28/10) mencatat rekord ketinggian sekitar 2, 47 meter. Ujar seorang jurubicara pemerintah kota, Jate Sopitpongstron. Benteng banjir yang dibangun tujuh kilometer pada kedua sisi sungai, tingginya 2, 50 meter. 

Air memang berkurang saat surut, namun banyak warga khawatir bahwa yang terburuk masih akan datang, karena itu penduduk membeli jaket darurat berwarna oranye dan perahu karet. "Anda harus bersiap-siap," ujar Fon Kanokporn, seorang pegawai bank yang membeli perahu karet di sebuah toko yang menggantungkan sejumlah perahu di pohon di depan tokonya sebagai iklan.

Thais use styrofoam blocks to move a car along flooded streets on the outskirts of Bangkok, Thailand on Thursday Oct. 27, 2011. Residents poured out of the Thai capital by bus, plane and train Thursday, heeding government warnings to use a special five-day holiday to evacuate parts of the flood-threatened metropolis before a weekend deluge rushes through the city. (Foto:Aaron Favila/AP/dapd)
Bangkok (27/10)Foto: dapd

Perahu karet laku keras

Pelayan toko mengatakan, mereka telah menjual lebih dari 3.000 perahu minggu lalu. Bisnis laris itu menunjukkan tingginya kekhawatiran yang mencekam warga Bangkok dan merupakan cermin dari tragedi provinsi-provinsi tetangga yang sejak beberapa pekan ini terkena banjir. Sejumlah pembeli mengatakan, mereka membeli perahu karena rumah mereka yang tergenang air di luar kota Bangkok, tidak dapat lagi dicapai melalui jalan.

Untuk sementara ini, pusat kota Bangkok masih belum terkena banjir, hanya terdapat genangan air di tempat tertentu. Pemerintah kota menyatakan optimis bahwa bendungan sanggup bertahan pada akhir pekan ini. Menurut prediksi, pasang akan mencapai level tertinggi pada akhir pekan ini.

Kota dengan penduduk 12 juta jiwa ini terancam air dari dua arah. Pertama dari utara yang membawa air milyaran kubik ke arah Bangkok, dan yang lainnya merupakan kiriman dari wilayah banjir di sebelah selatan kota yang bergerak ke utara.

A Thai man walks near the swelled banks of Bangkok's main river Chao Phraya in Bangkok, Thailand, Friday, Oct. 28, 2011. Thailand's capital braced Friday for a crucial weekend that will mark the most critical test yet of its flood defenses, as the river swelled to record high levels amid fears it could swamp the heart of the city. (Foto:Altaf Qadri/AP/dapd)
Seorang pria di pinggir sungai Chao Phraya, Bangkok (28/10)Foto: dapd

Prediksi hujan lebat untuk tiga bulan ke depan

Sementara pemerintah berupaya sekuat tenaga melindungi ibukota dari banjir besar, sejak berminggu-minggu terakhir penduduk menderita. Banjir telah membawa dampak buruk, antara lain bagi industri wisata. Banyak negara, di antaranya AS dan Jerman menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Thailand, jika tidak perlu sekali.

Kementrian Luar Negeri Jerman di Berlin mengatakan telah memberikan bantuan banjir sejumlah 500.000 Euro bagi wilayah yang terkena bencana.

Organisasi Internasional Meteorologi WMO di Geneva mengeluarkan peringatan terjadinya cuaca buruk di wilayah lainnya di Thailand. Sementara banjir saat ini terutama melanda bagian utara dan tengah Thailand, WMO memprediksi hujan lebat pada akhir Oktober ini di wilayah pesisir sebelah tenggara. Thailand akan mendapat hujan yang lebih lebat dari biasanya pada tiga bulan mendatang. Demikian menurut WMO. Hingga kini sedikitnya sekitar 377 orang tewas akibat banjir di Thailand dan jutaan orang kehilangan tempat tinggalnya.

Christa Saloh/afpd/ape

Editor: Luky Setyarini