1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Baju Merah Konsolidasikan Perjuangan Akhir

14 April 2010

Kelompok „Baju Merah“ berhimpun di pusat perbelanjaan di Bangkok, Rachaprasong mempersiapkan "perjuangan akhir“ yang bertujuan menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva.

https://p.dw.com/p/Mw17
Para pemrotes tak melewatkan Perayaan SongkranFoto: AP

Kawasan Ratchaprasong, pusat komersial di ibukota Thailand, Bangkok, menjadi arena yang dipilih demonstran untuk perjuangan akhir mereka. Berangsur-angsur para demonstran meninggalkan lokasi protes sebelumnya, di Phan Fa Bridge, yang terletak di kawasan kantor pemerintah lama dan bergerak ke arah kawasan perbelanjaan ini.Di lain pihak partai-partai mitra koalisi pemerintah Thailand menyatakan akan tetap setia pada partai penguasa yang kini dilanda kemelut tersebut.

Korban Tewas Bertambah Jadi 23 Orang

Sementara jumlah korban tewas akibat bentrokan terparah sejak tahun 1992 di Thailand, kini bertambah dua orang – seorang dari pihak tentara dan seorang dari pihak demonstran. Sehingga kini jumlah korban tewas mencapai 23 orang, sementara sedikitnya 850 orang cedera.

Flash-Galerie Thailand Politik
Korban tewas bertambah dua orangFoto: AP

Konsolidasi Akhir di Rachaprasong

Tidak ada lagi negosiasi, tegas para pemrotes. Kubu oposisi berbaju merah, telah bersumpah untuk menggolkan tujuan mereka agar PM Thailand Abhisit Vejjajiva mengundurkan diri dan membubarkan parlemen sebelum pemilu baru digelar. Kelompok „Baju Merah“ mulai melakukan konsolidasi di Rachaprasong, yang sudah mulai diduduki sebagian demonstran sejak 10 hari lalu.

Ratchaprasong, dipilih oleh pengunjuk rasa, karena dalam tata ruangnya terdapat area perumahan, pusat wisata dan juga banyak dihuni oleh ekspatriat. Sehingga diyakini dapat mempersulit gerak pasukan keamanan untuk menggunakan kekerasan.

Kerugian Capai Ratusan Juta Dollar AS

Di distrik ini pula berlokasi Central World, kompleks pusat perbelanjaan terbesar kedua di Asia Tenggara, belum lagi sejumlah mal lainnya, yang memilih untuk menutup bisnis mereka sementara ketika aksi unjuk rasa dimulai.

Thailand Demo in Bangkok
Sudah berpekan-pekan unjuk rasa berlangsungFoto: AP

Pengamat politik dari universitas Ramkhamhaeng , Boonyakiat Karavekpahn berujar, para demontran sengaja menjadikan ekonomi sebagai tawanan mereka agar pemerintah menyerah. Menurut pemerintah, akibat demonstrasi, sejauh ini angka kerugian yang diderita sektor retail dan perhotelan telah mencapai 400 juta dollar AS. Sementara sudah 43 negara yang menerbitkan peringatan bepergian atau travel warning ke Bangkok. Diperkirakan sekitar satu juta turis membatalkan perjalanan mereka ke Thailand untuk tahun ini.

Thailand Demonstration Neujahr Songkran
Tahun Baru Thailand, SongkranFoto: AP

Menjelang Akhir Festival Songkran

Selasa malam kemarin, ribuan orang turun ke jalan, saling menyemprotkan air dan tepung yang menjadi tradisi Festival Air Songkran.

Rabu ini, memasuki hari kedua dari tiga hari Perayaan Songkan atau Tahun Baru Thailand, Bangkok tampak tenang, setelah pengunjuk rasa membatalkan rencana berpawai ke markas tentara yang menjadi penampungan Abhisit selama masa panjang unjuk rasa berlangsung.

Seiring dengan berakhirnya masa perayaan Songkran, dicemaskan situasi politik akan tegang kembali.

AP/HP/afp/rtr/cna