1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bahaya Wabah dan Ranjau di Banjir Balkan

20 Mei 2014

Banjir Balkan menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal. Selain menyebarnya wabah penyakit, ada ancaman ranjau darat yang berasal dari perang Bosnia.

https://p.dw.com/p/1C2ud
Foto: Reuters

Banjir hebat selama beberapa hari terkahir melanda tiga negara Balkan, yaitu Serbia, Bosnia dan Kroasia. Sungai Save yang melalui ketiga negara itu meluap. Situasi masih kritis, karena hujan lebat diperkirakan masih akan turun dalam beberapa hari mendatang.

Pemerintah setempat memperingatkan bahanya menyebarnya wabah penyakit. Suhu udara cukup tinggi menjelang musim panas. Kebanyakan kawasan banjir belum bisa dibersihkan. Banyak ternak mati yang berada dalam genangan air.

Selain wabah penyakit, bahaya juga muncul dari ranjau darat, yang sekarang terbawa banjir dan tersebar ke banyak tempat. Ranjau itu berasal dari perang Bosnia tahun 1990-an. Pusat pencarian ranjau darat di Sarajevo menerangkan, banyak ranjau yang ditanam dalam tanah kini muncul ke permukaan dan terbawa air.

Para ahli memperkirakan, masih ada sekitar 120.000 ranjau yang tersebar di Bosnia, dan sekitar 13.000 di Kroasia. Ranjau-ranjau itu tetap berbahaya, sekalipun sudah terendam air.

Kerusakan hebat

Di Bosnia, sekitar 25 persen kawasannya dilanda banjir. Satu juta orang harus mendapat bantuan air minum dan makanan, kata menteri luar negeri Bosnia, Zlatko Lagumzija. "Kerusakannya benar-benar hebat", katanya.

Sedikitnya 20 orang dilaporkan tewas di Bosnia. Sementara di Kroasia, korban tewas mencapai 42 orang dan di Serbia 20 orang.

Kerugian pertanian di Bosnia "akan mencapai miliaran Euro", kata ketua asosiasi pertanian Miro Pejic. Ribuan rumah hancur akibat tanah longsor di daerah pegunungan.

Di Serbia, sekitar 600.000 menjadi korban banjir, 25.000 orang lain harus dievakuasi karena ancaman air yang meluap. Di ibukota Beograd, tim penolong terus berjuang membendung luapan air dengan tumpukan karung pasir.

Amerika Seirkat, Rusia dan Uni Eropa mengirim tim bantuan ke daerah bencana. Lebih dari 400 penolong dari Uni Eropa sudah tiba di kawasan, kata komisaris Eropa Kristalina Georgieva di Brussel.

Bencana banjir di kawasan Balkan kali ini adalah yang terparah selama seratus tahun terkahir.

hp/rn (afp, dpa, rtr)