1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Bagaimana Pendapat Anda Tentang Kartu Jakarta Jomblo?

1 Mei 2017

Wagub DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno berniat luncurkan "Kartu Jakarta Jomblo" atau KJJ. Sandi mengatakan kartu ini adalah fasilitas untuk dapat pasangan. Perlukah program tersebut?

https://p.dw.com/p/2cAgp
Symbolbild Partnersuche im Internet
Foto: picture-alliance/ZB/T. Eisenhuth

Baru-baru ini, Wakil gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Uno, mengatakan, dalam pemerintahannya nanti, bakal meluncurkan program "Kartu Jakarta Jomblo" atau KJJ. Kartu itu diperuntukkan bagi para pemuda-pemudi di Jakarta yang belum atau tidak memiliki pasangan.

Dikutip dari detik.com, di Masjid Agung Universitas Al Azhar, Jakarta Selatan, hari Senin (1/5/).Sandiaga memaparkan latar belakang program itu: "Karena ‘jomblo-jomblo‘ menuntut dengan video yang ada di opini.id mereka minta diperhatikan. Kami rasa ini suatu aspirasi yang kita tangkap, dan kita sampaikan.” 

Meski  masih dalam tahap kajian, program KJJ dengan kartu itu menurut Sandiaga mendapat banyak respon positif dari para' jomblo'.

Dikutip dari kompas, Sandiaga Uno mengatakan kartu yang disebut  KJJ itu merupakan bagian dari program bagi para ‘jomblo‘ untuk dapat menjadi ajang silaturahim, pertemuan atau ta'aruf  bagi para warga DKI Jakarta untuk berkesempatan mendapatkan pasangan.

Menurut Sandiaga, program bagi kaum ‘jomblo‘ itu juga terintegrasi  dengan program unggulan pasangan Sandiaga dan Gubernur Anies Baswedan, yakni program kewirausahaan One Kecamatan, One Center for Entrepreneurship (OK-OCE) dan program rumah dengan DP 0 Rupiah.

Sandi mengatakan: "… dengan kepemilikan rumah itu, mereka lebih bisa memberikan impresi yang positif kepada calon mertuanya," papar Sandi lebih lanjut, seperti dikutip dari kompas. Kartu KJJ itu juga punya masa kadalurwarsa, yakni hanya berlaku enam bulan.

ap/yf(detik/kompas)