1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

080210 EU Ukraine Stichwahl

9 Februari 2010

Apakah Ukraine otomatis akan berkiblat ke Rusia? Para pengamat politik tidak yakin akan ada perubahan besar. Sebab Yanukovich dikenal sebagai politisi yang berhaluan pragmatis.

https://p.dw.com/p/Lwzn
Viktor YanukovichFoto: AP

Selama ini, media cenderung melihat Viktor Yanukovich sebagai politisi pro Moskow, sedangkan Yulia Tymoshenko dipandang sebagai politisi pro Barat. Ahli Ukraina Amanda Paul dari European Policy Centre di Brussel, Belgia, tidak setuju dengan pandangan itu. Sebab Yanukovich sekarang bukan politisi pro Moskow yang dulu lagi. Ia sudah berubah.

"Tentang hubungan dengan Uni Eropa, hampir tidak ada perbedaan antara kedua politisi. Mereka melakukan pendekatan pragmatis. Mereka berusaha menyeimbangkan hubungan ke Uni Eropa dan ke Rusia. Dan Yanukovich jelas sudah jauh berubah dari dulu. Orang-orang di Kremlin sekarang tidak terlalu dekat lagi dengan dia. Jadi saya tidak melihat dia sebagai orangnya Kremlin," ungkap Amanda Paul.

Posisi ini juga akan terlihat dalam isu energi. Sebagai penerima pasokan dari Rusia, Uni Eropa memang sangat memperhatikan isu ini. Karena di masa lalu, sengketa gas antara Rusia dan Ukraina sempat mengganggu pemasokan gas dari Rusia ke Uni Eropa. Menurut Amanda Paul, kemenangan Yanukovich tidak berarti sengketa gas antara Rusia dan Ukraina akan selesai begitu saja. Situasinya akan tetap sulit.

Lalu bagaimana dengan politik keamanan dan pertahanan Ukraina? Dulu Presiden Viktor Yushchenko sangat berambisi mendorong Ukraina masuk Uni Eropa dan NATO. Langkah ini terutama didukung oleh presiden Amerika Serikat ketika itu, George W. Bush. Rencana Ukraina masuk NATO sempat jadi sengketa antara Rusia dan Amerika Serikat. Tapi setelah Barack Obama menjadi presiden AS, situasi mulai tenang. Viktor Yanukovich tidak akan mendorong Ukraina masuk NATO.

Ukraina juga sudah melakukan kerjasama dengan Uni Eropa di berbagai bidang, tanpa menjadi anggota. Memang di Uni Eropa sendiri, tidak semua setuju kalau Ukraina diterima. Sebab sekarang saja, Uni Eropa sudah punya banyak anggota baru. Lalu bagaimana dengan rakyat Ukraina? Apakah mereka ingin bergabung dengan Uni Eropa, atau ini hanya proyek politik segelintir kaum elitnya saja?

"Secara keseluruhan rakyat Ukraina ingin bergabung ke Barat dan ingin masuk Uni Eropa. Mereka akan senang, jika Uni Eropa menawarkan keanggotaan kepada negaranya. Tapi apakah itu akan terjadi, masih harus ditunggu. Beberapa negara Uni Eropa lebih memprioritaskan hubungan baik dengan Rusia. Tapi seandainya Ukraina benar-benar melakukan reformasi, benar-benar menciptakan stabilitas politik dan ekonomi, maka Uni Eropa suatu kali akan bertanya, bisakah kita sekarang menawarkan keanggotaan kepada Ukraina atau tidak?" demikian dinyatakan Amanda Paul.

Jika Presiden Viktor Yanukovich nantinya berhasil melakukan reformasi, mungkin Uni Eropa perlu membahas kemungkinan keanggotaan Ukraina lebih cepat daripada yang diinginkan beberapa kalangan.

Christoph Hasselbach/Hendra Pasuhuk

Editor: Dyan Kostermans