1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Awal dari Akhir Globalisasi

Andreas Becker4 Oktober 2013

Kebijakan keuangan AS mengancam ekonomi negara lain .Pada simposium Ekonomi Global di Kiel, para pakar kuatirkan berakhirnya globalisasi.

https://p.dw.com/p/19tWi
Foto: imago/Birgit Koch

Berharap menstimulasi ekonomi, Bank AS Federal Reseve (Fed) sejak krisis keuangan terakhir membanjiri pasar dengan uang. Pimpinan Fed, Ben Bernanke belum lama ini mengisyaratkan bahwa kebijakan uang murah akan segera berakhir. Kontan pasar keuangan bereaksi panik. Pertengahan September lalu, Bernanke mengayuh balik dan menunda perubahan kebijakan itu.

Bocah dan Permen

"Fed itu satu-satunya orang dewasa didalam kamar yang penuh bocah", ungkap Barry Eichengreen, profesor eknomi di Berkeley. "Dan bila semua anak-anak menjerit minta permen, karena itu satu-satunya santapan mereka, maka Fed kesulitan untuk mengatakan tidak ada permen lagi."

Kebijakan keuangan yang tidak jelas ini, bukan hanya berkonsekuensi buruk bagi negara-negara berkembang dan ambang industri.

Ben Bernanke im US-Kongress
Ben BernankeFoto: Reuters

"Beberapa tahun lalu kita harus berhati-hati agar tidak tenggelam kebanjiran uang, seperti yang terjadi di Turki saat ini“, jelas Menteri Keuangan Turki, Mehmet Simsek. "Sekarang kami terancam kekeringan modal."

Sejak para investor kuatir bahwa kran uang murah akan ditutup, merekapun mulai menarik keluar investasinya dari Turki, Brasil dan negara-negara ambang industri lainnya.

Karenanya, menurut pakar ekonomi Bank Sentral Beijing, Yu Yongding, sudah sepantasnya negara-negara berkembang dan ambang industri menuntut Fed agar tidak hanya bertanggung jawab atas ekonomi AS, melainkan ekonomi negara-negara itu juga.

Pemberontakan Investor

Meski begitu, keluhan Yu dan Simsek tidak didengar. Padahal negara-negara ambang industri memiliki daya tekan yang besar.

"Kamilah yang meminjamkan dana kepada negara-negara industri ", begitu Andrew Sheng dari Fung Global, sebuah lembaga penelitian di Hong Kong. "Kitalah yang harus memutuskan langkah berikutnya.“

Bagaimana bentuk langkah itu?Apakah, mengurangi bantuan bagi utang negara barat, pengawasan arus transportasi keuangan?

Menurut Sheng, semua itu akan menjadi awal dari berakhirnya globalisasi“, tutur Sheng. "Karena bila globalisasi berarti hanya segelintir pihak yang mengalami keuntungan, sementara kawasan bumi lain sengsara, maka akan terjadi penolakan besar."

Bahaya Slalom

Sheng menyayangkan absennya keterangan jelas kebijakan Fed, yang bisa menjadi patokan bagi pasar uang dan negara-negara lain.

William Rhodes yang hingga 2010 menjadi wakil presiden Citigroup, menekankan bahaya slalom kebijakan Bernanke, "Bila kebijakan uang ketat tidak direalisasi dengan baik, maka situasinya akan lebih parah daripada semasa krisis dulu. "

Tapi tampaknya, Fed memang belum bisa memberikan kejelasan. Pasalnya, andaikata Kongres AS gagal menyepakati anggaran, maka pemerintah Amerika akan secara resmi pailit pada 17 Oktober mendatang. Pada hari itu, Amerika mencapai batas maksimal utangnya. Untuk menghindarinyam, para wakil Republikan harus mengambil keputusan yang tidak memaksa penutupan pemerintah.

Istanbuler Börse
Pasar Bursa IstanbulFoto: AP