1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Australia Menyambut Baik Penangkapan Ba'asyir

9 Agustus 2010

Australia menyampaikan ucapan selamat atas penangkapan pemimpin Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Solo, Abu Bakar Ba’asyir. Indonesia dinilai tunjukkan komitmen untuk menumpas terorisme.

https://p.dw.com/p/OfIo
Abu Bakar Ba'asyirFoto: AP

Abu Bakar Ba'asyir ditangkap di Ciamis, dalam perjalanan kembali ke Solo, setelah memberi ceramah di Tasikamalaya, Jawa Barat. Abu Bakar diduga membantu gerakan ekstrimis Islam yang terkait dengan kelompok teroris Asia Tenggara, Jemaah Islamiyah JI. Organisasi Islam garis keras itu diduga berada dibalik serangan bom Bali tahun 2002 yang menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga negara Australia. Abu Bakar Ba’asyir yang ditangkap Senin pagi (09/08), dituding terlibat dalam kegiatan pelatihan militan di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.

Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith mengungkapkan, penahanan Abu Bakar Ba’asyir tersebut menunjukan bahwa Indonesia memegang komitmennya untuk menumpas gerakan teroris.

Ini bukan kali pertama Baasyir dituduh terlibat terorime. Pendiri Pesantren Ngruki ini, kerap dikaitkan dengan perkara terorisme, sejak menjalani hukuman penjara tahun 2002 -2005 karena terkait bom Bali dan Marriot.

Namun, vonis itu digugurkan ditingkat banding. Baasyir kemudian dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan pada tahun 2006. Tetapi meski hanya dinyatakan bersalah atas dakwaan pelanggaran keimigrasian, namun ulama radikal ini, selalu dikaitkan dengan aksi teror yang dilakukan para penganut dan murid-muridnya di Pesantren Ngruki.

Kali ini, tuduhan untuk Baasyir jauh lebih serius. Ia tak cuma dianggap terkait dengan aksi teror yang dilakukan penganutnya, tetapi juga dituduh terlibat langsung dengan rencana teror kelompok Aceh.

Ayu Purwaningsih/ Zaki Amrullahafp/dpa/tempo

Editor: Yuniman Farid