1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Aung San Suu Kyi Diizinkan Jadi Caleg

6 Februari 2012

Pimpinan oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi mendapatkan izin dari Komisi Pemilu untuk mencalonkan diri dalam pemilu parlemen susulan.

https://p.dw.com/p/13xwH
Aung San Suu KyiFoto: REUTERS

Aung San Suu Kyi (66) telah mengumumkan pencalonannya bulan lalu. Tapi ia masih menunggu lampu hijau dari komisi pemilu. Komisi pemilu Myanmar mengumumkan zin pencalonan pimpinan oposisi itu Senin (06/02). Jurubicara partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi, Nyan Win menegaskan, tidak ada keberatan atas nominasinya dan dengan begitu pencalonannya secara resmi diterima.

Izin bagi pencalonan Suu Kyi yang diumumkan Komisi Pemilu, merupakan sinyal bagi dimulainya keterbukaan politik di Myanmar, setelah diperintah dengan tangan besi selama hampir setengah abad oleh rezim militer. Pemilu susulan yang akan digelar 1 April mendatang, memperbutkan 48 kursi parlemen yang kembali kosong, karena anggotanya diangkat menjadi pejabat pemerintah atau menteri kabinet.

Dengan keluarnya izin dari Komisi Pemilu, secara resmi pimpinan oposisi yang juga pemenang hadiah Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi dapat memulai kampanye. Dalam sebuah acara kunjungan ke sebuah proyek AIDS di Myaing, sekitar 250 km dari kota metropolitan Yangon, tokoh oposisi Myanmar ini berpidato di depan ribuan pendukungnya : “Amat penting berbicara dengan sebanyak mungkin warga, agar semua mengerti. Bahwa saya membutuhkan bantuan dari semua, agar dapat sukses.“

Masih terus dihambat

Akan tetapi, amat sulit bagi Aung San Suu Kyi untuk berbicara dengan semua warga. Walaupun mendapat lampu hijau dari komisi pemilu, namun pejabat pemerintah masih terus menghambat langkahnya. Misalnya saja, sebuah acara di stadion sepakbola Mandalay harus dibatalkan. Penyebabnya, pejabat Myanmar melarang penggunaan stadion bersangkutan, walaupun sebelumnya telah dikeluarkan izinnya.

Myanmar Birma Burma Aung San Suu Kyi für Nachwahl registriert in Rangun
Aung San Suu Kyi mendapat ucapan selamat dari pendukungnya.Foto: dapd

Juga seandainya partai Liga Nasionak untuk Demokrasi berhasil menyabet seluruh 48 kursi parlemen yang kosong, fraksinya hanya memiliki kekuatan kecil. Sebab dari 440 kursi di majelis rendah, nyaris 90 persennya diduduki oleh perwakilan militer atau kroni bekas junta militer.

Akan tetapi, sebuah kemenangan pemilu, akan menjadi catatan sejarah bagi Aung San Suu Kyi, yang lebih dari dua dekade terakhir dikenai tahanan rumah. Dengan begitu, untuk pertama kalinya setelah beberapa dekade sebagai pimpinan oposisi Myanmar, ia akan memiliki hak suara di parlemen.

Semua pertanda menunjukkan, Aung San Suu Kyi yang menjadi kandidat dari Kawhmu, sebuah distrik warga miskin di selatan Yangon, yang hancur dilanda bagai Nargis tahun 2008 lalu, akan memenangkan mandat di parlemen. Semua kekuatan oposisi Myanmar berada di belakangnya.

Juga mantan pimpinan gerakan mahasiswa tahun 1988, Ko Ko Gyi yang baru saja dibebaskan dari penjara menyatakan dukungannya : “Pemilu susulan merupakan kesempatan sekaligus tantangan. Juga tekad Aung San Suu Kyi untuk tampil, melewati banyak suara dan argumen, merupakan keputusan berat.“

Walaupun berbagai pertanda menunjukkan, politik keterbukaan secara hati-hati yang digagas presiden Thein Sein yang berkuasa sejak tahun 2011 lalu mulai dijalankan, akan tetapi sebuah reformasi demokrasi di Myanmar masih terlalu jauh dari kenyataan.

Agus Setiawan/ap/rtr/dapd/dw

Editor : Dyan Kostermans