1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Atasi ISIL, Irak Tambah Bala Bantuan

27 Juni 2014

Pasukan pemerintah Irak melancarkan serangan udara terhadap kelompok militan di Tikrit pada hari Jumat (27/06), sehari setelah militer mengaku telah merebut kembali universitas di kota itu dari tangan pemberontak.

https://p.dw.com/p/1CRSm
Foto: Reuters

Seorang pejabat keamanan Irak mengemukakan, bala bantuan telah dikirim untuk bergabung dengan pasukan pemerintah di kota Samara, bagian selatan Tikrit. Bantuan tambahan itu dikirimkan sebagai persiapan untuk melancarkan serangan balasan besar-besaran terhadap gerilyawan. "Pasukan Irak siap untuk meluncurkan serangan besar untuk membebaskan Tikrit ," katanya.

Media Irak --mengutip sumber-sumber militer-- melaporkan bahwa pasukan yang setia kepada Perdana Menteri Nuri al-Maliki telah merebut kembali kendali atas universitas dan sejumlah desa di Tikrit yang sebelumnya dikuasai militan.

Eksekusi Massal

Kelompok jihadis Sunni yang dipimpin Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) merebut Tikrit, kota kelahiran almarhum diktator Saddam Hussein, pada awal bulan ini. Kelompok yang pernah berafiliasi dengan al-Qaida itu juga menduduki Mosul, kota terbesar kedua di Irak.

Kelompok Sunni radikal juga telah memperluas penguasaan teritorial mereka di barat Irak yang terletak di sepanjang perbatasan dengan Suriah dan Yordania. Namun pemerintah Irak yang dipimpin Syiah mengatakan pasukannya telah merebut kembali beberapa daerah dari tangan ISIL.

Kelompok hak asasi manusia Human Right Watch menuduh gerilyawan ISIL melakukan eksekusi massal di Tikrit, yang terletak sekitar 140 kilometer sebelah barat laut dari ibukota, Baghdad. Human Rights Watch mengatakan kaum militan itu membunuh antara 160 dan 190 pria di Tikrit.

Bukti foto dan citra satelit

Analisis foto dan citra satelit menunjukkan, ISIL melakukan eksekusi massal setelah mengambil alih kota pada tanggal 11 Juni, demikian tandas Human Right Watch: "Jumlah korban mungkin jauh lebih tinggi, tapi sulit menemukan jenazah dan mengakses daerah itu, " tandas HRW dalam sebuah pernyataannya.

Pada tanggal 12 Juni ISIL mengaku telah mengeksekusi 1.700 anggota Syiah di Tikrit. Dua hari kemudian, kelompok itu memposting foto-foto di online. "Foto-foto dan gambar satelit dari Tikrit memberikan bukti yang kuat kejahatan perang yang mengerikan. Ini perlu penyelidikan lebih lanjut, " kata Peter Bouckaert, direktur situasi darurat HRW.

ap/hp (afp/rtr)