1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS dan Inggris Tekan Suriah

14 Mei 2013

Perdana Menteri Inggris David Cameron menemui Presiden AS Barack Obama di Washington. Inggris dukung rencana konfrensi internasional tentang Suriah.

https://p.dw.com/p/18XHi
U.S. President Barack Obama (R) and British Prime Minister David Cameron hold a joint news conference in the White House May 13, 2013 (Photo by Alex Wong/Getty Images)
Obama Cameron, 13.05.2013Foto: Getty Images

PM Inggris David Cameron berkunjung ke Amerika Serikat setelah sebelumnya melakukan kunjungan ke Moskow. Dalam pertemuan dengan Barack Obama di Washington hari Senin (14/05), Cameron menyatakan bahwa Rusia benar-benar punya keinginan politik untuk menyelesaikan konflik di Suriah dan menyelenggarakan konferensi internasional.

”Tidak ada misi internasional yang lebih penting selain hal ini”, kata Cameron sambil merujuk pada lebih dari 80.000 korban tewas dalam konflik Suriah. Ia juga menyimpulkan hasil pembicaraannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin hari Jumat lalu (17/05).

”Kami menyambut niat Presiden Putin untuk bersama-sama mencari solusi politik”, kata Cameron dan menambahkan, tantangan yang dihadapi memang sangat besar.

”Sejarah Suriah ditulis dengan darah rakyatnya, dan itu terjadi di bawah pengamatan dunia”, kata Cameron dalam konferensi pers setelah bertemu dengan Presiden AS Barack Obama.

Sebelumnya dalam perjalanan menuju Washington, Cameron memuji prakarsa Menlu AS John Kerry yang melakukan kunjungan ke Rusia minggu lalu. Cameron mengatakan, pertemuan John Kerry dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov menghasilkan sebuah ”terobosan penting”. Amerika dan Rusia sepakat untuk menyelenggarakan konferensi internasional tentang situasi di Suriah.

Tingkatkan Tekanan

Cameron menerangkan, Presiden Putin sekarang benar-benar ingin membahas secara spesifik bagaimana masyarakat internasional bisa membantu menyelesaikan konflik di Suriah. Rusia dan negara-negara barat sebelumnya berbeda pandangan tentang situasi di negara itu. Rusia menuntut agar pimpinan Suriah, Bashar al Assad dilibatkan dalam perundingan, sementara negara-negara barat dan pihak oposisi menolak keterlibatan Assad.

Presiden AS Barack Obama menerangkan, ia dan Cameron sepakat untuk meningkatkan tekanan terhadap Assad agar meninggalkan kekuasaan.

”Kami akan melanjutkan upaya kami meningkatkan tekanan terhadap rejim Assad, memberikan bantuan kemanusiaan, memperkuat oposisi yang moderat untuk

mempersiapkan Suriah yang demokratis, tanpa Bashar al Assad”, kata Obama.

Cameron mengatakan, Inggris akan menggandakan bantuan non-senjata kepada pihak oposisi sampai satu tahun ke depan. Mengenai tuduhan penggunaan senjata kimia di Suriah, Presiden AS Barack Obama menerangkan, fakta-fakta yang ada masih dipelajari.

Hubungan AS-Inggris

PM Inggris David Cameron yang juga akan menjadi tuan rumah dalam KTT G8 bulan depan di Irlandia menerangkan, Amerika Serikat dan Inggris akan meningkatkan hubungan dagang. Selain itu, pembicaraan zona perdagangan bebas antara AS dan Uni Eropa juga bisa dilanjutkan selama pertemuan G8.

Ada peluang baik, bahwa perundingan zona perdagangan bebas bisa dituntaskan selama pertemuan G8 tanggal 17-18 Juni mendatang. ”Jadi lima minggu ke depan adalah masa yang penting”, kata Cameron.

Perancis bulan yang lalu menolak proposal zona perdagangan bebas, kecuali kalau sektor budaya, termasuk televisi dan radio, tidak masuk agenda pembicaraan. Tapi Inggris ingin membicarakan semua sektor. ”Artinya, semua hal harus ada di atas meja, bahkan isu-isu yang sulit. Tidak ada kekecualian”, demikian Cameron.

HP (rtr, afp)