1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS Akan Tempatkan 5000 Tentara ke Afghanistan Utara

4 Februari 2010

Amerika Serikat akan tempatkan sekitar 5.000 tentara di wilayah operasi tentara Jerman di Afghanistan utara. Meski demikian, komando tetap dipegang oleh Jerman, demikian ditegaskan AS.

https://p.dw.com/p/Lt6e
Pasukan Jerman ISAF di FeysabadFoto: AP

Amerika Serikat juga mendesak agar mengubah strategi seperti yang disepakati pada Konferensi bagi Afghanistan di London baru-baru ini. Ini berarti peningkatan pendidikan di Afghanistan dan langkah yang lebih keras terhadap Taliban.

Dari jauh terdengar suara tembakan senjata mesin di tengah hingar bingar suara-suara di jalan-jalan Kunduz. Tapi ini bukan suatu bunyi asing bagi para penduduk ibukota provinsi itu.

Pertempuran dengan Taliban di daerah-daerah dan desa-desa sekitar Kunduz sama sekali bukan sesuatu yang baru: „Kami menyadari bahwa Taliban melihat Kunduz sebagai pusat aktivitasnya di utara. Adalah target yang dicanangkan para perlawanan untuk meningkatkan operasinya di wilayah itu. Kami mengamati peningkatan jumlah Taliban dan juga peningkatan kekerasan. Pada bulan-bulan di musim dingin, kami kini menambah tekanan terhadap kaum pemberontak. Bila salju mencair kami akan melihat apa yang masih tersisa dari Taliban." Demikian diungkapkan Gregory Smith, juru bicara pasukan internasional ISAF di Kabul, Afghanistan.

Afghanistan utara adalah wilayah komando Jerman. Begitu setidaknya menurut pembagian tugas pasukan internasional ISAF yang dengan apiknya membagi kewewenangan tugas di Afghanistan dalam empat wilayah. Kebanyakan dari 4.300 tentara Jerman ditempatkan di sebelah utara. Kini mereka akan ditemani oleh pasukan Amerika Serikat dalam jumlah yang cukup banyak: „Ada brigade tempur dari angkatan udara yang akan mendukung operasi di utara. Sejumlah kesatuan pelatihan dan pendidikan juga akan datang ke utara. Kesatuan ini akan mendukung dan bekerja sama dalam operasi dengan aparat keamanan Afghanistan."

Kepada pemancar radio Jerman ARD di wilayah Asia Selatan, seorang juru bicara komandan regional wilayah utara di Mazar-i-Sharif membenarkan berita bahwa sekitar 4.000 hingga 5.000 tentara AS akan dikirim ke wilayah utara. Pasukan pertama akan ditempatkan bulan April mendatang. Sekitar 2.500 di antaranya adalah pelatih bagi polisi Afghanistan. 30 helikopter dikatakan juga akan dibawa ke utara. Komandan pasukan Jerman di Kunduz, Kai Rohrschneider mengutarakan: „Pada dasarnya saya tanpa pamrih menyambut kedatangan orang Amerika. Menurut rencana yang saya ketahui, Amerika Serikat akan memperkuat sektor pendidikan polisi. Dalam sektor tertentu di sini memang masih terdapat kekurangan. Jadi upaya ini juga baik. Mereka membawa fasilitas lain yang tidak kami miliki di sini, terutama helikopter. Dan ini juga baik."

Bahwasanya AS aktif di utara bukanlah sesuatu yang baru. Misalnya saat dilancarkan serangan di dekat Kunduz November lalu yang menewaskan sekitar 100 pejuang Taliban, AS juga terlibat. Sejak lama telah diketahui bahwa pasukan-pasukan khusus AS melakukan aksi komando di utara. Gubernur provinsi Kunduz, Mohammad Omar menyambut baik penempatan pasukan AS di wilayah itu.

Menurutnya, Jerman tidak cukup serius dalam upaya memerangi dan membunuh Taliban: „Pemerintah di Jerman harusnya mengerti bagaimana situasi kami di sini. Banyak sekali teroris di sini. Kami perlu langkah-langkah yang efektif untuk menyingkirkannya." Gubernur Kunduz tidak menyembunyikan sikapnya bahwa dalam hal ini ia lebih percaya kepada pasukan AS ketimbang Jerman.

Yang pasti, kini sangatlah menarik untuk diamati, siapa nantinya yang benar-benar memegang komando di utara, bila dalam waktu dekat ini pasukan AS yang jumlahnya sama besarnya seperti pasukan Jerman, Bundeswehr, bertugas di wilayah yang sama.

Kai Küstner/Christa Saloh

Editor: Anggatira Gollmer