1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Aquino Pimpin Perolehan Suara

11 Mei 2010

Benigno „Noynoy“ Aquino yang memimpin perolehan suara dalam pemilu Filipina mengemukakan kembali janji kampanyenya untuk memberantas korupsi dan perubahan konstitusi

https://p.dw.com/p/NLDf
Benigno "Noynoy" Aquino IIIFoto: AP

Kami siap mencari orang-orang berbakat untuk mengisi kabinet, orang-orang yang mampu mewujudkan kebijakan. Demikian janji yang dilontarkan Benigno Aquino III atau yang dikenal dengan Noynoy Aquino. Putra pasangan tokoh politik Benigno dan Corazon Aquino itu, hampir dapat dipastikan memenangkan pemilu di Filipina dengan perolehan suara sementara di atas empat puluh persen. Ia menjanjikan pengurangan posisi di kabinet. Di samping itu ia meyakinkan pendukungnya, bahwa tidak akan menunjuk kerabat untuk menduduki jabatan gubernur di negeri kepulauan itu.

Philippinen Wahlen Benigno Noynoy Aquino
Benigno "Noynoy" Aquino IIIFoto: AP

Prioritas Utama Berantas Korupsi

Dalam penanganan korupsi, pria berusia 50 tahun itu kembali mengumandangkan slogan kampanyenya, bahwa prioritas utama pemerintahan kini adalah memerangi korupsi. Sehingga pemerintahan mendatang dapat mengembangkan sumber daya masyarakat dalam berbagai bidang, mulai dari kesehatan hingga bidang hukum.

Sementara para pendukungnya menaruh harap agar Benigno dapat menuntaskan misi mengentaskan kemiskinan dan memberantas korupsi, yang telah memprorakporandakan perekonomian Filipina selama ini.

Konsultan ekonomi Albert Gamboa mengungkapkan Noynoy atau Benigno Aquino III yang merupakan lulusan ekonomi dan 12 tahun berpengalaman sebagai senator dan duduk di kongres, sudah sepatutnya memimpin negeri itu ke tempat yang layak dalam tatanan masyarakat internasional.

Klan Aquino Bereputasi Bersih

Noynoy Aquino, dulu masih berusia 23 tahun ketika ayahnya Benigno Aquino ditembak tahun 1983 oleh tentara, saat kembali dari pengasingan di Amerika Serikat untuk memimpin aksi demokrasi melawan mantan presiden Ferdinand Marcos. Ibu Noynoy, Corazon Aquino meneruskan perjuangan suaminya memimpin gerakan "Kekuatan Rakyat" yang menggulingkan Marcos dari puncak kekuasaan. Tiga tahun sesudah kematian suaminya, Cory Aquino menduduki jabatan presiden. Tidak seperti klan Marcos atau keluarga kaya lainnya yang turun temurun terlibat politik, klan Aquino memiliki reputasi bersih.

Flash-Galerie Verstorbene Persönlichkeiten 2009 Corazon Aquino
Mendiang presiden Corazon AquinoFoto: picture-alliance/ dpa

Perolehan Suara Kandidat Lain

Dalam pemilu kali ini saingan terberat Noynoy, Joseph Estrada menyusul di belakang dengan perolehan suara sekitar 25%.

Kandidat presiden lainnya, pengusaha properti Manuel Villar menerima kekalahan dalam pemilu. Kepada pendukungnya ia berujar rakyat telah memilih: „Jelas bahwa meski kita memiliki keteguhan, tapi kita tidak memenangkan pemilu ini. Dalam pemilu yang berlangsung hari Senin, saya berharap Anda dapat menghormati suara rakyat. Kami mengucapkan selamat pada Noynoy Aquino atas kemenangannya.“

Imelda Marcos Kembali Berpolitik

Philippinen Wahlen Imelda Marcos Wahlkampf
Imelda MarcosFoto: AP

Sementara itu, janda flamboyan mendiang presiden Ferdinand Marcos, yaitu Imelda Marcos, yang terkenal mengoleksi ribuan sepatu, menurut asistennya mendapatkan kursi di parlemen. Putranya Ferdinand „Bongbong“ Marcos Junior mendapatkan kursi senat, sementara putri sulungnya Imee, akan menduduki jabatan gubernur di provinsi kampung halaman klan Marcos di Ilocos Norte.

AP/HP/afp/rtr/ap/cna