1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Heboh, Perempuan Pakai Rok Mini di Arab Saudi

18 Juli 2017

Pihak berwenang Arab Saudi memburu sosok perempuan yang mengunggah videonya saat mengenakan rok mini dan atasan pendek di tempat umum. Video itu memicu sensasi di dunia maya.

https://p.dw.com/p/2gi9c
Screenshot Twitter Frau Besucht Stadt in Saudi Arabien im Minirock
Foto: Twitter/BuzzFeedWorld

Media lokal Arab Saudi hari Senin (17/7) memberitakan, pejabat-pejabat kalangan konservatif sedang mempertimbangkan tindakan sanksi yang dapat dikenakan terhadap perempuan muda itu, karena melanggar aturan busana bagi perempuan. Perempuan di Arab Saudi di tempat umum harus mengenakan jubah panjang dan longgar yang dikenal sebagai abaya.

Video yang membuat heboh itu pertama kali dibagikan di media sosial Snapchat. Video itu menunjukkan seorang perempuan muda yang berjalan-jalan di sekitar peninggalan benteng bersejarah di Ushaiager, sebuah desa di utaraRiyadh, di wilayah gurun Najd. Di wilayah itu tinggal banyak suku dan keluarga yang dianggap paling konservatif di Arab Saudi.

Berbagai tanggapan lalu bermunculan di media sosial, terutama setelah video itu tersebar lewat Twitter. Sebagian orang menuntut perempuan itu ditangkap, yang lain menegaskan bahwa kebebasan berpakaian seharusnya tidak menjadi kejahatan.

Ibrahim al-Munayif, seorang penulis Saudi yang punya lebih dari 41.000 pengikut di Twitter, menulis di akunnya, bahwa jika hal itu dibiarkan dan orang tidak mematuhi hukum, maka akan terjadi kekacauan.

"Sama seperti kita meminta orang untuk menghormati hukum di negara tempat mereka melakukan perjalanan, maka orang juga harus menghormati hukum di negara ini," tulisnya.

Pengguna internet yang lain membela perempuan itu, antara lain dengan menunjukkan gambar-gambar dari kunjungan Presiden Donald Trump ke Arab Saudi pada bulan Mei lalu, di mana Ibu Negara AS Melania Trump dan putrinya Ivanka tidak mengenakan abaya atau penutup kepala.

Seorang pengguna Twitter menulis, bahwa seandainya perempuan muda itu warga asing, orang pasti akan membicarakan kecantikannya, tapi karena perempuan ini warga Arab Saudi, orang malah menuntut penangkapannya.

Situs berita Saudi Okaz melaporkan, pejabat di Ushaiager sudah meminta gubernur dan polisi di wilayah itu untuk mengambil tindakan terhadap perempuan yang mengunggah video itu. Situs berita lain, Sabq melaporkan, polisi kerajaan telah menghubungi lembaga-lembaga terkait untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut.

Media sosial sangat populer di Arab Saudi sebagai sering menjadi ruang untuk melampiaskan frustrasi maupun mengukur opini publik.

Lebih dari separuh populasi Arab Saudi berusia di bawah 25 tahun. Pewaris takhta kerajaan, Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang berusia 30 tahun, telah mendorong keterbukaan lebih besar untuk menarik dukungan generasi muda.

Namun berbagai peraturan pemisahan gender yang ketat dan pembatasan-pembatasan lain terhadap gerakan dan kegiatan perempuan masih tetap ada.

Berbagai laporan menyebutkan bahwa sosok permpuan itu adalah seorang model yang bernama "Khulood.

hp/ap (ap)