1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

"Eropa Yang Labil Perlu Jerman Yang Kuat“

21 September 2017

Mantan Presiden Polandia Aleksander Kwasniewski berharap, Jerman akan tetap menjadi motor integrasi Uni Eropa. Berikut ini opini yang ditulisnya untuk Deutsche Welle.

https://p.dw.com/p/2kTge
Zitattfel Aleksander Kwasniewski | Englisch

Kontinuitas di masa-masa kacau, mau mengambil alih tanggung jawab pada masa sulit dan berani mengambil keputusan pada masa-masa tak pasti. Inilah, secara singkat, harapan saya pada Jerman. Sebentar lagi kita akan saksikan, apakah Jerman juga berpikir seperti itu.

Pemilu Jerman kali ini tidak memancing emosi berlebihan, seperti yang kita alami dalam pemilu di Belanda, Inggris atau Perancis. Dan itu adalah pertanda baik. Arena politik di Jerman cukup stabil dan itu memberi harapan dan kepastian pada Eropa, bahwa haluan politik inti di Eropa tidak berubah.

Ini penting di masa-masa yang bergejolak, menghadapi fenomena krisis, gelombang populisme, kebangkitan sentimen nasionalistik di beberapa negara dan melemahnya partai-partai arus utama tradisional pada tahun-tahun belakangan.

Jerman tentu tidak bebas dari gejala-gejala negatif itu, namun Jerman tetap menjadi salah satu benteng stabilitas dan kontinuitas di Eropa, yang mempertahankan nilai-nilai Eropa. Jerman selalu berupaya dan punya potensi tak terbatas untuk menyelesaikan hampir semua masalah-masalah pelik.

Polen Warschau Aleksander Kwasniewski und Lech Walesa
Mantan Presiden Polandia Aleksander Kwasniewski (kiri) dan Lech Walesa (kanan) dalam sebuah upacara resmi di Warsawa (2015)Foto: picture-alliance/dpa/R. Guz

Bagaimanapun, saya juga dengan tegang menanti hasil akhir pemilu ini, sementara saya menyadari bahwa banyak masalah yang sedang dihadapi Eropa saat ini harus segera ditangani dan kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi.

Setelah pemilu ini nanti, saya berharap akan melihat proyek-proyek yang ditujukan untuk memperkuat integrasi Eropa dan pelaksanaan yang cepat. Eropa saat ini sangat perlu kepemimpinan Jerman yang kuat.

Jerman memang terpredestinasi untuk memainkan peran kunci, antara lain karena posisinya sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Uni Eropa, pengalamannya sebagai salah satu motor integrasi Eropa di samping Perancis, dan pelajaran yang dipetiknya dari sejarah sehingga dapat memahami dengan lebih baik masalah-masalah yang kini ada di Eropa Tengah dan Timur.

Jerman memiliki otoritas besar di panggung politik internasional, karena pragmatisme Jerman bisa mendorong hubungan Transatlantik yang lebih dalam lagi, suatu hal yang sangat penting bagi seluruh Eropa.

Masalah-masalah yang berkaitan dengan derasnya arus pengungsi ke Eropa kini menjadi tema politik penting. Migrasi telah memicu desentralisasi dan munculnya gerakan-gerakan yang memanfaatkan populisme dan nasionalisme.

Afghanische Flüchtlinge in Serbien
Arus pengungsi ke Eropa menjadi pemicu krisisFoto: Getty Images/O.Bunic

Latar belakang arus migrasi ini adalah konflik di sekitar Eropa dan negara-negara Afrika. Untuk menanggulanginya, diperlukan agenda dan program besar yang mencakup seluruh Eropa. Prioritas kedua adalah pembangunan kapasitas dan struktur pertahanan bersama serta koordinasi bersama dalam perang melawan terorisme.

Agenda besar ketiga adalah menanggulangi dampak-dampak krisis ekonomi pada beberapa tahun terakhir: kesenjangan ekonomi yang makin besar, pengangguran di kalangan remaja dan terkikisnya kepercayaan pada ekonomi pasar.

Yang keempat, penting untuk melakukan reformasi dalam struktur Uni Eropa yang bisa membuat Eropa lebih efektif dan lebih mampu bersaing di dunia yang sedang berubah. Ini menyangkut bidang edukasi, riset ilmiah, pengembangan teknologi baru dan metode efektif untuk penerapannya.

Pertaruhan memang tinggi. Pertarungan antara kubu yang pro integrasi Eropa dan kubu populis-nasionalis akan makin sengit.

Saya berharap, Jerman berdiri teguh sebagai penjaga persatuan Eropa dan nilai-nilai dasarnya. Lebih dari itu, semoga Jerman tetap menentang munculnya perpecahan, proteksionisme dan politik eksklusi.

Deutschland - Deutscher Bundestag
Aleksander Kwasniewski: "Jerman adalah motor integrasi Eropa"Foto: picture-alliance/chromorange/SPA

Dan akhirnya: Polandia dan Jerman. Saya bangga telah pernah menjadi bagian sebuah proyek besar, yaitu Rekonsiliasi Polandia-Jerman. Setelah seribu tahun hidup sebagai tetangga yang berseberangan pandangan, kami sekarang bersama-sama ada dalam Uni Eropa dan NATO. Kali adalah aliansi. Itulah ikatan kami.

Demokrasi punya periode dan episodenya sendiri-sendiri. Namun dialog adalah sesuatu yang harus selalu dilakukan, sama pentingnya dengan niat baik dan saling menghargai, agar masa lalu yang pelik tidak menghancurkan peluang untuk masa depan yang baik.

Saya berharap, setelah pemilu ini, Jerman akan memulai dialog dan kooperasi dalam suasana dan realita yang kita ciptakan setelah 1989, dan semoga Polandia pada gilirannya akan menjalankan politik yang lebih pragmatis dan pro Eropa dibandingkan apa yang dilakukannya dalam dua tahun terakhir ini.