Akhir Petualangan "Sang Terpilih" di Old Trafford
22 April 2014
Nasib baik belum berpihak kepada David Moyes. Usai mewarisi Manchester United dari Sir Alex Ferguson, bekas pelatih Everton itu mematahkan rekor negatif pekan demi pekan. Kini karir Moyes bersama the Red Devil berakhir. Manchester United resmi berpisah dari pria Skotlandia itu.
Kiprah Moyes di Old Trafford tidak bisa dikatakan mentereng. Bersamanya, Manchester United gagal lolos ke Liga Champions Eropa untuk pertama kali sejak 1995. United juga mengalami neraca terburuk saat bertanding di kandang selama nyaris satu dekade. Selain itu Rooney dkk. musim ini juga bakal mencatat perolehan angka terendah sepanjang sejarah.
Tidak heran jika "the chosen one" alias sang terpilih mulai diragukan. Padahal Sir Alex Ferguson sendiri yang menunjuk Moyes untuk mewarisi tahtanya di Old Trafford.
Moyes dan Warisan Ferguson
Segalanya terlihat sempurna pada awalnya. Moyes saat itu baru menyudahi musim ke-11 untuk Everton. Ia mampu menyulap tim beranggaran minim menjadi kekuatan di papan tengah Liga Inggris. Moyes saat itu melambangkan integritas, loyalitas dan semangat - sesuatu yang juga bisa ditemukan pada sosok Ferguson.
"Di masa-masa sulit klub, staf dan pemain berada di belakang saya. Kini tugas kalian adalah membantu pelatih baru," tutur Ferguson kepada pemain MU jelang kepergiannya.
Namun apa daya, peringatan sang pelatih sirna tanpa jejak. Hingga akhirnya pekan lalu, ketika Manchester United takluk 0:2 dari Everton, klub yang pernah diasuh oleh Moyes sendiri. Saat itu pula MU memasuki titik nadir dan nasib Moyes tinggal menghitung jari.
Kini media-media Inggris pun sibuk mencari pengganti yang sesuai. Lima nama meramaikan bursa pelatih, antara lain Louis van Gaal yang akan terbebas dari Timnas Belanda usai Piala Dunia. Van Gaal juga digadang-gadang untuk menggeser Tata Martino di Barcelona.
Calon Pengganti, Louis van Gaal
Pelatih yang mengawali transformasi di Bayern München itu dikenal cakap dan profesional. Tapi defisit terbesar van Gaal adalah kepribadiannya yang rumit. "Buat urusan sepakbola ia sangat top, tapi untuk hubungan manusia ia adalah bencana," kata bekas Presiden Bayern, Uli Hoeness beberapa tahun silam.
Media-media Inggris menilai van Gaal terlalu tua untuk menduduki kursi kepelatihan Manchester. Kendati begitu ia memiliki kualitas yang sulit ditemui belakangan, yakni kepercayaan kepada pemain muda.
Saat di Bayern, van Gaal mengangkat Thomas Müller dari divisi dua ke tim utama. Holger Badstuber dan David Alaba adalah nama lain. Pelatih asal Belanda itu juga berperan besar mengubah Barcelona dengan mempercayakan tempat di tim utama kepada pemain-pemain muda saat itu, antara lain Xavi, Andres Iniesta dan Carlos Puyol.
Klopp, Favorit Pendukung
Pelatih lain yang juga digadang-gadang mengisi urutan pertama daftar buruan Manchester United adalah Jürgen Klopp. Pria kelahiran Stuttgart itu saat ini adalah figur yang paling diinginkan pendukung Manchester. Dalam berbagai jajak pendapat yang digelar media-media Inggris, Klopp berada di urutan pertama.
Namun hampir bisa dipastikan Klopp yang akhir tahun lalu menandatangani perpanjangan kontrak hingga 2018 dengan Dortmund, akan enggan meninggalkan klubnya saat ini. "Kami semua masih jatuh cinta pada klub ini dan segala sesuatu mengenainya," kata Klopp.
Usai memecat Moyes, manajemen United segera mengangkat Ryan Giggs sebagai pelatih sementara hingga akhir musim. Giggs saat ini adalah pemain yang paling lama mengabdi di Old Trafford. Tapi ketika kemampuannya meracik strategi tidak diragukan, minimnya pengalaman melatih klub sebesar Manchester membuat Giggs menjadi opsi darurat yang dimiliki United saat ini.
rzn/ab (sid,dpa)