1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ahmadinejad Sambang Afghanistan

10 Maret 2010

Presiden Iran Ahmadinejad tiba di ibukota Afghanistan, Kabul, Rabu (10/03), setelah Menteri Pertahanan AS Robert Gates mengatakan ia mewaspadai pengaruh Teheran di negara itu.

https://p.dw.com/p/MOnV
Presiden Iran Ahmadinejad dan Presiden Afghanistan Hamid Karzai dalam konferensi pers bersama di Kabul, Rabu (10/03)Foto: AP

Mahmud Ahmadinejad tiba di Afghanistan Rabu pagi (10/03), tidak lama sebelum Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates mengakhiri kunjungannya di negara itu. Pengaturan waktu yang berhati-hati itu disebut Gates sebagai umpan lezat bagi para penganut teori konspirasi.

Kedatangan Ahmadinejad disambut secara resmi di bandara internasional Kabul. Dalam konferensi bersama Presiden Hamid Karzai, Ahmadinejad menegaskan dukungan penuh Iran bagi rakyat dan pemerintah Afghanistan. Ia juga membalas pernyataan Gates dengan menyatakan, Amerika lah yang bermain ganda di Afghanistan, dulu membentuk teroris dan kini memerangi teroris. Gates sebelumnya menuduh Teheran bermain ganda, mencoba menjalin hubungan baik dengan pemerintah Afghanistan sambil merongrong upaya AS dan NATO dengan memberi dukungan pada Taliban.

Kepada para wartawan sebelum meninggalkan Afghanistan, Gates mengatakan ia menyampaikan pada Presiden Hamid Karzai bahwa Washington ingin agar Kabul menjalin hubungan baik dengan seluruh tetangganya. Tetapi Washington juga ingin agar semua tetangga Afghanistan tidak bermain di belakang. Washington yakin, Iran memberi sejumlah dukungan bagi militan di Afghanistan walaupun skalanya tidak sama seperti di Irak. Tuduhan ini senantiasa dibantah Teheran.

Kunjungan tiga hari Gates di Afghanistan dimaksudkan untuk meninjau gelombang penempatan tentara AS dan NATO. Hingga akhir Agustus mendatang, jumlahnya akan mencapai 150 ribu orang. Upaya terakhir untuk mengakhiri perang delapan tahun di Afghanistan.

Ahmadinejad mengatakan di Kabul Rabu (10/03), Iran tidak menilai keberadaan pasukan asing sebagai solusi bagi perdamaian di Afghanistan. Ia berulangkali menyerukan pada pasukan AS agar meninggalkan Afghanistan. Teheran menuduh intervensi militer Barat di negara tetangganya itu mengakibatkan instabilitas di kawasan. Iran menolak hadir dalam konferensi internasional untuk Afghanistan di London, Januari lalu.

Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad semula dijadwalkan mengunjungi Kabul, Senin (08/03), namun ditunda. Tidak jelas apakah penundaan itu berkaitan dengan kunjungan Menteri Pertahanan AS Robert Gates ke Afghanistan di hari yang sama.

Kunjungan Ahmadinejad dan berakhirnya lawatan Robert Gates di Afghanistan Rabu (10/03), diwarnai serangan bom mobil yang menewaskan lima orang di pos keamanan di Paktika, provinsi sebelah timur yang merupakan titik api perlawanan Taliban. Militan kemudian menembakkan delapan roket ke pos tersebut. Belum diketahui apakah jumlah korban bertambah.

Baik Washington maupun Teheran adalah musuh bebuyutan ekstremis Muslim Sunni yang menguasai Kabul sejak 1996, sebelum digulingkan dalam invasi militer yang dipimpin AS tahun 2001.

RP/HP/ap/afp/rtr