1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

7% Pastor Katholik Australia Diduga Lakukan Pelecehan Seks

6 Februari 2017

Tujuh persen pastor gereja Katolik di Australia dituding melakukan pelecehan seksual di masa lalu, selama beberapa dekade. Demikian ungkap seorang pengacara ketika kasus ini dibuka.

https://p.dw.com/p/2X279
Symbolbild Katholische Kirche
Foto: imago/Christian Ohde

Dalam sidang otoritas dan prosedur gereja di Sidney, Komisi  Penanganan Kelembagaan untuk Pelecehan Seksual Terhadap Anak-anak Australia menyebutkan, diduga telah terjadi praktik pelecehan seksual di gereja Katholik dan lembaga-lembaga seperti sekolah, klub olah raga dan institusi lainnya di Australia, antara tahun 1950 dan 2010.

Komisi Penanganan Kelembagaan untuk Pelecehan Seksual Terhadap Anak-anak sebelumnya mendengar kesaksian mengerikan dari sejumlah orang yang mengaku telah mengalami pelecehan di tangan imam.

Tetapi perkembangan masalah tersebut tidak pernah jelas sampai akhirnya Senin (06/02) ini Komisi yang dibentuk tahun 2013 tersebut merilis datanya.

Lebih dari 1000 lembaga

Komisi itu melakukan survei dan menemukan dugaan, bahwa antara tahun 1980 dan 2015, 4444 orang mengklaim menjadi korban pelecehan seksual di lebih dari 1.000 lembaga-lembaga Katolik di seluruh Australia, ujar Gail Furness, seorang pengacara yang  membantu komisi. Jumlah pelaku diduga 1880 orang, termasuk lebih dari 1200-an pastor dan rohaniawan lainnya. 

Secara keseluruhan, 7 persen dari imam di Australia antara tahun 1950 dan 2010 dituduh menyalahgunakan anak-anak  secara seksual.

Dari 4444 orang yang mengklaim sebagai korban pelecehan itu, mereka berjenis kelamin pria sebanyak 78 persen, dengan rata-rata usia pada saat pelecehan diduga terjadi: 11,6 tahun. Sementara, yang berjenis kelamin  perempuan  jumlahnya 22 persen, usia rata-rata pada saat peristiwa ditengarai terjadi: 10,5 tahun.

"Kegagalan besar"

Francis Sullivan, Direktur Dewan Keadilan atas Kebenaran dan Pemulihan, mengatakan data tersebut mencerminkan "kegagalan besar" gereja dalam melindungi anak-anak. "Jumlah ini mengejutkan, tragis dan tak dapat dibenarkan,” ujar Sullivan terisak tangis." Sebagai umat Katolik, kita amat malu."

Beberapa saksi akan dihadirkan di pengadilan yang akan berlangsung beberapa minggu ke depan. Laporan akhir komisi diperkirakan tuntas pada akhir tahun ini.

ap/yf(ap/afp/dpa)