16 Migran Timur Tengah Ditemukan di dalam Kontainer
22 November 2019Sebanyak 16 migran ditemukan bersembunyi di dalam sebuah truk kontainer yang bergerak dari pelabuhan Cherbourg, Prancis utara menuju Rosslare, Irlandia.
Menurut operator kapal feri, Line, karyawannya menemukan 16 migran berada di kontainer yang tertutup tersebut saat melakukan inspeksi rutin di atas kapal. Stena menyampaikan bahwa kapal tersebut berangkat dari Cherbourg, Prancis pada pukul 21.00 waktu setempat, pada Rabu (19/11).
"Semua migran dilaporkan dalam keadaan sehat dan telah dipindahkan ke ruang penumpang pribadi di dalam kapal, dimana kondisi kesehetan mereka sekarang adalah fokus karyawan kami, " ujar Line.
Ia menambahkan pihaknya telah memperingatkan petugas keamanan dan imigrasi, tempat feri itu dijadwalkan tiba pada pukul 15.30 waktu setempat, di pelabuhan Irlandia tenggara, pada hari Kamis (21/11).
Baca juga: Peneliti PBB: AS Tahan Lebih Dari 100.000 Anak-anak Migran
Dalam pernyataannya tertulisnya, pihak kepolisian Irlandia menyampaikan bahwa karyawan kapal membuka kontainer dengan bantuan sopir truk.
“Ini adalah pengalaman yang traumatis bagi mereka dan kini mereka akan ditangani dengan simpati dan belas kasih,” ujar kepolisian Irlandia.
Polisi kini tengah melakukan penyelidikan dan memeriksa truk kontainer tersebut. Polisi juga menduga truk tersebut dimiliki oleh perusahaan setempat yang berbasis di Irlandia.
Petugas kepolisian mengataan bahwa pemilik dan pengemudi truk, yakni laki-laki berusia 50-an tahun yang telah menjadi penduduk Irlandia selama 25 tahun tersebut telah berlaku kooperatif selama penyelidikan.
Baca juga: Lagi, Delapan Orang Ditemukan Nyaris Tewas di Truk Kontainer di Prancis
Migran dari berbagai negara
Media publik Irlandia, RTE, menyampaikan bahwa semua orang yang berada di dalam kontainer itu merupakan laki-laki yang diperkirakan berasal dari Timur Tengah dan berusia antara 20-40 tahun. Mereka diyakini telah berangkat dari Belgia, lima hari sebelumnya.
Kamis (21/11), petugas keamanan London juga telah menangkap 10 orang yang berada di dalam kontainer atas dugaan pelanggaran imigrasi. Kantor berita Associated Press, yang mengutip dari Essex Police, melaporkan bahwa salah satu migran telah dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.
Kemudian pada Selasa (19/11), petugas keamanan juga menemukan 25 migran yang diyakini berasal dari Irak dan Kuwait. Mereka semua ditemukan dalam kondisi hidup dan berada di dalam kontainer, yang diangkut oleh kapal kargo Denmark, dalam perjalanan dari Belanda menuju Inggris.
Siapa menanggung biaya pemulangan jenazah?
Pada 23 Oktober lalu, polisi menemukan 39 migran asal Vietnam yang ditemukan tewas di sebuah truk yang diparkir di Essex, Inggris. Dua orang warga negara Inggris dan delapan warga negara Vietnam ditetapkan sebagai tersangka atas kasus ini.
Keluarga migran Vietnam harus menanggung biaya pemulangan jenazah.
Bui Huy Cuong, Wakil Ketua Komite Rakyat di Distrik Can Loc, Provinsi Ha Tinh, Vietnam, mengatakan keputusan pemerintah sudah jelas.
"Setelah menerima informasi resmi dari pihak Departemen Luar Negeri, pemerintah kabupaten bekerja dengan otoritas Vietnam, meminta kami untuk memberitahu keluarga migran bahwa pemerintah Inggris dan Vietnam tidak akan membayar biaya pemulangan jenazah, " ujar Cuong.
Cuong menambahkan bahwa pihak otoritas Vietnam akan berkoordinasi dengan keluarga migran dan meminta mereka membuat pilihan.
“Kami hanya dapat membantu mereka untuk memindahkan abu kremasi dan menyediakan transportasi untuk mengangkut jenazah dari bandara,” tambahnya.
Salah satu keluarga korban, Nguyen Dinh Gia menyampaikan kekecewaannya atas pemberitahuan itu.
"Jika pemerintah tidak menangani biaya itu, kami tidak punya pilihan selain membayarnya sendiri, " ungkap Gia.
Ia menambahkan keluarganya saat ini tidak mempunyai uang.
Laporan-laporan terkait penyelidikan kasus ini juga membuat bingung sejumlah pihak. Siapa yang akan membayar biaya repatriasi atau pemulangan kembali orang ke tanah airnya. Apakah keluarga, pihak pemerintah Inggris atau Vietnam.
Menurut lembaga anti perdagangan manusia, ECPAT, yang bertempat di Amerika Serikat, diperkirakan ratusan orang Vietnam menyelundup secara ilegal ke Inggris setiap tahunnya.
Pada Selasa (19/11), pemerintah Belanda juga menemukan 25 migran di dalam kapal kargo, yang akan menuju Inggris.
pkp/vlz (dpa, Reuters)